Orang bijak berkata : Ketika engkau melihat kesalahan pada saudaramu, kesalahan itu sebenarnya ada pada dirimu tetapi engkau melihat kesalahan itu terpantul dari dalam dirinya (ibarat cermin). Dunia ini bagaikan cermin yang melaluinya kita bisa melihat pantulan citra diri.
Kita tidak pernah merasa bersalah oleh sifat seburuk apapun yang ada dalam diri, seperti ketidakadilan, kebencian, kerakusan, kecemburuan, ketidakpekaan, kesombongan dan lain-lain sifat keangkuhan yang melekat dalam diri manusia. Maka, ketika melihat semuanya didalam diri orang lain, timbul juga rasa malu akan hal tersebut dalam diri kita.
Tidak seorangpun jijik oleh koreng atau bisul bernanah pada dirinya, juga tak satu orangpun akan meletakkan jarinya yang terluka ke dalam air rebusan lalu mengangkat jarinya dan menjilatinya.
Nah, bagaimana bila kita melihat bisul yang melekat pada orang lain atau orang yang meletakkan jarinya yang terluka ke dalam air rebusan lalu mengangkat jarinya dan menjilatinya.? Tentu perasaan jijik akan timbul olehnya.
Buruknya kualitas moral bagaikan koreng/bisul, bila melekat dalam diri kita tidak merasa jijik, tapi bila melihat koreng/bisul orang lain kita pasti merasa jijik akannya.
Tidak seorangpun merasa dipermalukan oleh dirinya sendiri. Namun setiap orang menderita kesukaran dan ketakutan bila melihat sedikit saja luka atau kejelekan pada orang lain.
Seperti halnya engkau merasa malu/terganggu karena perbuatan orang lain dan menegurnya, engkaupun juga harus memaafkan tanpa harus selalu terus-terusan menyalahkannya karena mereka juga merasa malu/terganggu oleh sikapmu.
Kita semua sama, yang membedakan adlh anda diberikan amanah kecerdasan berpikir yang lebih sedangkan kami tidak melebihi anda, tapi ingat... itu amanah dr Tuhan utk kamu jgn digunakan tuk meng'akali' orang.
Kita semua sama, yang membedakan adlh anda diberikan amanah harta yang banyak sedangkan kami jauh sangat jauh tidak akan melebihi anda, tapi ingat... itu amanah dr Tuhan utk digunakan sesuai kadarnya krn didalam harta anda ada ''titipan'' utk orang lain walaupun sedikit tp kadang tak disadari.
Kita semua sama, yang membedakan adlh anda diberikan amanah jabatan yang penting untuk memimpin orang banyak sedangkan kami hanya ''ma'muman'' yang juga ''sami'na wa ata'na'', tapi ingat... itu amanah dr Tuhan yang sangat-sangat berat karena pertanggung jawabannya juga berat dihadapan Tuhan.
Kita semua sama, yang membedakan adlh anda diberikan ketampanan sedangkan kami hanya belepotan udik yang tidak tahu apa-apa, tapi ingat... itu amanah jg dr Tuhan bukan utk meng''angkat bahu'' pamer pada org lain untuk menghina yang jelek.