Mohon tunggu...
Tomy Saleh
Tomy Saleh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Peminat macam2: agama Islam, knowledge management, human capital, learning & development, kopi, film, mafia, dll, dsb, dst...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mafia: Seabad Tradisi Kriminal

7 Oktober 2011   06:49 Diperbarui: 5 Juni 2018   09:24 6600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Belakangan ini publik tanah air disuguhkan satu kosa kata serapan dari bahasa asing: mafia. Media massa kerap menyebut kata ini. Mulai dari mafia hukum, mafia pajak, mafia tanah, mafia pemilu, mafia anggaran, dan lain-lain. Setiap pilihan kata yang disandingkan dengan mafia mestilah diopinikan negatif. Sudah menjadi hal yang umum diketahui oleh khalayak, bahwa mafia adalah sebuah bentuk kejahatan terorganisir. Mafia hukum, berarti ada sebuah bentuk konspirasi kejahatan terorganisir yang bermain untuk melakukan rekayasa hukum di lembaga-lembaga yang berkaitan dengan urusan hukum, sehingga proses hukum menjadi berujung pada kezaliman. Jika seseorang berperkara secara hukum dan ia ingin agar perkaranya itu "dimenangkan" olehnya, maka dia tinggal menghubungi jaringan mafia hukum yang bisa mengatur hal itu. Cukup sediakan sejumlah uang, maka proses hukum akan berjalan sesuai dengan kehendak kita. Itulah cara kerja mafia. Terorganisir. Di belakang layar. Tak terlihat. Mereka (nyaris) tak tersentuh oleh hukum. Malah mereka "mengendalikan" hukum (dan pemerintahan?).

Apa Itu Mafia?

Sebenarnya, apa itu mafia? Dari mana asal-usulnya? Sebagaimana sudah disebutkan di atas, mafia adalah kumpulan penjahat yang melakukan berbagai aktivitas kejahatannya secara terorganisir rapi. Istilah ini berasal dari bahasa Sisilia, Italia. Dari pulau Sisilia inilah, bermula asal-usul legenda mafia. Para anggota mafia (secara original) adalah orang-orang dari etnik Sisilia. Nama mafia populer berkat publikasi media massa, khususnya media massa Amerika Serikat. Mafia di Amerika bahkan jauh lebih populer daripada mafia di tanah kelahirannya, Sisilia. Terkadang mafia disebut juga dengan istilah La Cosa Nostra (bahasa Sisilia yang berarti "urusan kita"). Anggota mafia juga kerap menyebut diri mereka dengan istilah "wiseguy" atau "made guy". Sepak terjang mafia yang meriah sempat menghiasi lembaran sejarah bangsa Amerika Serikat memasuki abad ke-20. Kisah mafia adalah kisah tentang tradisi kriminalitas, kisah tentang loyalitas, kisah tentang darah, dan kisah tentang kehidupan para penjahat yang flamboyan. Ya, para mafia kerap divisualisasikan dengan orang yang berpakaian perlente, rambut rapi berminyak, sepatu berkilau, cerutu, dikelilingi wanita cantik, berkantong tebal, mobil mewah, dan menyimpan pistol atau Tommy Gun di balik jas.

Asal Usul Mafia

Di awal abad ke-20, sangat banyak warga Italia (termasuk dari pulau Sisilia) yang berimigrasi ke Amerika Serikat. Umumnya mereka masuk melalui New Orleans, sebuah kota pelabuhan di bagian selatan Amerika Serikat. Imigran Italia itu lalu bermukim dan bekerja di sana. Bahkan mereka juga menyebar ke wilayah lain seperti New York dan Chicago. Bermunculan pula kantong-kantong wilayah orang-orang Italia di banyak kota di Amerika Serikat. Sebagaimana layaknya kehidupan sosial, selalu saja ada masalah sosial, seperti kriminalitas. Demikian pula di kantong-kantong tersebut. Para kriminil dari kalangan imigran Italia bermunculan dan melakukan aktivitas kejahatan terhadap sesama imigran. Para penjahat itu ada yang beroperasi perorangan dan ada pula yang berkelompok. Kelompok kejahatan yang cukup terkenal (dan ditakuti) pada masa-masa itu adalah La Mano Nera atau The Black Hand. Mereka biasa mengirimkan semacam surat kepada imigran Italia (khususnya para pedagang) yang berisi permintaan "uang keamanan". Di akhir surat itu tertera cap bergambar telapak tangan berwarna hitam (maka itu disebut La Mano Nera, The Black Hand). Di film The Godfather Part II, karakter Don Fanucci adalah untuk menggambarkan sosok pentolan La Mano Nera. Di film itu ia kerap melakukan pemalakan terhada para pedagang. Kisah La Mano Nera selanjutnya kurang diketahui.

"Keluarga" Mafia

Di era tahun 1920-an (dikenal dengan istilah the roaring twenty), selain La Mano Nera, juga ada kelompok-kelompok mafia lain. Di New York setidaknya ada dua kelompok (para mafia lebih suka menyebut kelompok mereka dengan famiglia atau family atau keluarga) besar yang berpengaruh dalam dunia kejahatan bawah tanah: kelompok yang dipimpin  Salvatore Maranzano dan kelompok yang dipimpin Joe Masseria. Di Chicago ada kelompok yang dipimpin oleh James Colossimo. Setelah perang besar antar keluarga mafia (yang dikenal dengan sebutan Perang Castalemmaresse) di New York tahun 1930-an antara Maranzano dan Masseria, maka terbentuklah struktur organisasi mafia moderen Yang merupakan ide orisinil Maranzano. Strukturnya sebagai berikut:

1. Capo Di Tutti Capi (boss of bosses, bosnya para bos mafia), orang pertama yang menduduki posisi ini adalah Maranzano sendiri, tapi setelah ia dibunuh, struktur ini dihilangkan dan diganti dengan The Commission, semacam dewan komisaris para mafia dari seluruh negara bagian. Ide ini berasal dari Lucky Luciano.

2. Capo Famiglia atau Don atau Boss, kepala keluarga mafia.

3. Under boss, wakil kepala mafia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun