Tambakasri, 29 Agustus 2024 - Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Malang (UM), yang dipimpin oleh Tomy Rizky Izzalqurny, dosen Akuntansi UM, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tambakasri dengan mempresentasikan inovasi terkait digitalisasi tata kelola administrasi Sampah desa. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Tambakasri, Bapak Teguh Wiyono, serta perangkat desa, termasuk Ibu Endang Tambakasri, dengan tujuan memperkenalkan sebuah aplikasi yang diharapkan dapat mempermudah pengelolaan Sampah desa secara lebih efektif, transparan, dan akurat.
Dalam presentasinya, Tomy Rizky Izzalqurny memaparkan bahwa aplikasi digitalisasi ini mengintegrasikan penggunaan spreadsheet dengan Autocrat, sebuah alat otomatisasi yang memungkinkan pembuatan dan pengiriman laporan administrasi Sampah secara otomatis melalui email. Inovasi ini diharapkan dapat membantu perangkat desa dalam memproses administrasi Sampah dengan lebih cepat, tepat, dan meminimalisir kesalahan manual yang sering terjadi dalam pengelolaan tradisional. Digitalisasi tata kelola ini dirancang agar perangkat desa dapat bekerja lebih efisien serta meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pelaporan Sampah desa.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Tambakasri ini juga diwarnai dengan diskusi dan masukan dari perangkat desa. Bapak Teguh Wiyono dan Ibu Endang Tambakasri memberikan beberapa usulan pengembangan fitur aplikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik pengelolaan Sampah di desa. Masukan yang diberikan akan digunakan oleh tim pengabdian untuk menyempurnakan aplikasi dalam beberapa minggu ke depan. Tim Pengabdian UM pun meminta waktu tambahan 2-3 minggu untuk melakukan pengembangan lebih lanjut dan akan memaparkan kembali hasilnya kepada Kepala Desa dan perangkat desa.
Langkah ini tidak hanya membawa manfaat bagi Desa Tambakasri dalam meningkatkan tata kelola Sampah, tetapi juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) dan SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions). Dengan adanya aplikasi ini, tata kelola Sampah desa diharapkan dapat lebih efektif, menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif bagi perangkat desa, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran desa.
SDG 8 berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta peningkatan lapangan kerja yang layak. Penerapan digitalisasi ini berkontribusi pada pencapaian target ini dengan meningkatkan efisiensi dalam tata kelola Sampah, yang pada gilirannya dapat mendorong desa untuk mengelola anggaran dengan lebih baik dan berpotensi memajukan ekonomi desa.
Selain itu, SDG 16 berfokus pada membangun institusi yang kuat, transparan, dan akuntabel. Melalui penggunaan aplikasi yang mendigitalisasi sistem administrasi Sampah, perangkat desa dapat menjalankan tugas dengan lebih baik dan lebih transparan, sehingga mendukung terciptanya pemerintahan desa yang lebih baik, bersih, dan berintegritas. Harapannya, Desa Tambakasri dapat menjadi contoh dalam penerapan teknologi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di tingkat lokal.
Dengan adanya dukungan dari Universitas Negeri Malang, Tim Pengabdian berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi desa-desa di Indonesia. Kegiatan ini sejalan dengan visi UM untuk berkontribusi dalam pembangunan desa melalui inovasi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H