Mohon tunggu...
Tomy Rizky Izzalqurny
Tomy Rizky Izzalqurny Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Akuntansi UM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendampingan Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot, Biopori, dan Komposter di Desa Jatirejoyoso dalam Mendukung SDGs 6

22 Agustus 2024   02:50 Diperbarui: 22 Agustus 2024   02:58 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Jatirejoyoso, 19 Juli 2024 -- Desa Jatirejoyoso menjadi salah satu desa yang berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan melalui pengelolaan sampah organik. Dalam upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 6, yang berfokus pada akses air bersih dan sanitasi, Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan kegiatan pendampingan dan diskusi dengan Kepala Desa Jatirejoyoso serta perangkat desa lainnya.

Kegiatan yang berlangsung di Rumah bapak Kades Jatirejoyoso ini dihadiri oleh Tim Pengabdian UM yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Beberapa perwakilan kunci dari tim tersebut, seperti Dosen Universitas Negeri Malang, Tomy Rizky Izzalqurny, dan Kepala Desa Jatirejoyoso, Didit Mulyo Santoso, memimpin jalannya diskusi yang bertujuan untuk merumuskan strategi pengelolaan sampah organik yang efektif dan berkelanjutan.

Inisiatif dan Inovasi dalam Pengelolaan Sampah Organik

Tim Pengabdian UM memperkenalkan berbagai pendekatan inovatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah organik di desa tersebut. Salah satu inovasi yang diusulkan adalah budidaya maggot, yaitu pemanfaatan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang berfungsi untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos berkualitas tinggi. Budidaya maggot ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik secara signifikan tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomis, seperti pupuk organik dan pakan ternak, yang dapat dimanfaatkan oleh warga desa. Dalam kegiatan ini Tim Pengabdian UM mendatangkan pemateri yaitu bapak Zamroni yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah organik.

Selain itu, Tim Pengabdian UM juga mengusulkan penerapan teknologi biopori. Teknologi ini melibatkan pembuatan lubang-lubang resapan di tanah untuk meningkatkan penyerapan air dan mempercepat proses dekomposisi sampah organik. Selain bermanfaat dalam pengelolaan sampah organik, teknologi biopori juga efektif untuk mengurangi genangan air dan mencegah banjir di lingkungan desa, sehingga turut berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan.

Penggunaan komposter menjadi pendekatan lain yang diperkenalkan oleh Tim Pengabdian UM. Alat ini dirancang untuk mempercepat proses pembusukan sampah organik menjadi kompos. Dengan menempatkan komposter di berbagai titik strategis di desa, seperti di halaman rumah warga atau area publik, masyarakat dapat dengan mudah mengolah sampah organik mereka secara mandiri. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah, sehingga menciptakan manfaat ganda dari pengelolaan sampah ini.

Dukungan dan Partisipasi Masyarakat

Diskusi ini mendapatkan sambutan positif dari Kepala Desa Jatirejoyoso dan perangkat desa. Mereka menyatakan bahwa pengelolaan sampah organik adalah salah satu prioritas utama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda desa, diakui sebagai kunci keberhasilan dari program ini.

Tim Pengabdian UM juga menegaskan komitmen mereka dalam memberikan pendampingan teknis dan pelatihan bagi masyarakat desa untuk memastikan keberlanjutan program ini. Dengan dukungan dari seluruh pihak, pengelolaan sampah organik di Desa Jatirejoyoso diharapkan dapat menjadi model sukses yang bisa direplikasi di desa-desa lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun