Mohon tunggu...
Tomy Rizky Izzalqurny
Tomy Rizky Izzalqurny Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Akuntansi UM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskusi Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang dan Kepala Desa Jatirejoyoso: Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah Organik Mendukug SDGs 6

15 Agustus 2024   14:22 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatirejoyoso, 19 Juni 2024 -- Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan diskusi dengan Kepala Desa Jatirejoyoso dalam rangka mewujudkan pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan di desa tersebut. Diskusi ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 6.

Dalam diskusi yang berlangsung di Balai Desa Jatirejoyoso, hadir perwakilan dari Tim Pengabdian UM, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, serta Kepala Desa Jatirejoyoso beserta perangkat desa lainnya. Salah satunya adalah Dosen Universitas Negeri Malang yaitu Tomy Rizky Izzalqurny dan juga Didit Mulyo Santoso selaku Kepala Desa dari Jatirejoyoso. Acara ini bertujuan untuk membahas strategi dan rencana aksi dalam mengelola sampah organik desa, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat setempat.

Pihak Desa Jatirejoyoso menyambut baik inisiatif dari Universitas Negeri Malang. Mereka menyatakan bahwa pengelolaan sampah organik adalah salah satu prioritas utama desa dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) memaparkan berbagai pendekatan inovatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah organik di Desa Jatirejoyoso. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah budidaya magot, yakni pemanfaatan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos berkualitas tinggi. Budidaya magot tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik secara signifikan, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomis, seperti pupuk organik dan pakan ternak, yang dapat dimanfaatkan oleh warga desa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selain itu, Tim Pengabdian UM juga mengusulkan penerapan teknologi biopori, yakni pembuatan lubang-lubang resapan di tanah untuk meningkatkan penyerapan air dan mempercepat proses dekomposisi sampah organik. Teknologi ini tidak hanya efektif dalam mengelola sampah organik, tetapi juga bermanfaat untuk mengurangi genangan air dan mencegah banjir di lingkungan desa.

Pendekatan lain yang ditawarkan adalah penggunaan komposter, alat yang dirancang untuk mempercepat proses pembusukan sampah organik menjadi kompos. Komposter dapat ditempatkan di berbagai titik strategis di desa, seperti di halaman rumah warga atau di area publik, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengolah sampah organik secara mandiri. Dengan adanya komposter, warga desa dapat dengan mudah mengubah sampah organik sehari-hari menjadi kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan mereka.

Dalam diskusi ini,pendekatan yang disampaikan oleh Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang diterima dengan baik. Diskusi ini juga membahas pentingnya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, dalam mendukung program pengelolaan sampah organik. Tim Pengabdian UM menawarkan bantuan dalam bentuk pendampingan teknis dan pelatihan untuk memastikan program ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

Dengan adanya kerja sama antara Universitas Negeri Malang dan Desa Jatirejoyoso, diharapkan pengelolaan sampah organik di desa ini dapat menjadi model yang sukses dan dapat direplikasi di desa-desa lain. "Ini bukan hanya tentang pengelolaan sampah, tetapi juga tentang masa depan desa kita yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan," tutup Bapak Supriyadi dalam diskusi tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun