Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Crab Trapped

4 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 4 Juli 2020   10:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anda mudah marah? Hati-hati karena marah akan berdampak negatif pada diri kita. Marahlah seperlu dan sewajarnya saja bila tidak ingin menyesal akibat dari kemarahan kita tersebut...

Tahukah anda bahwa ekspresi terburuk wajah kita terjadi saat kita sedang marah. Bandingkanlah dengan foto ketika kita tengah tersenyum. Wajah cantik dan tampan menjadi sangat berbeda menjadi sebaliknya. Marah sebagai ekspresi kejengkelan dan ketidakpuasan boleh-boleh saja namun hendaknya tetap terkendali. 

Seseorang akan marah ketika apa yang diinginkannya tidak sesuai atau bertentangan dengan respons yang diharapkannya. Yang pelu kita sadari bahwa di dalam hidup ini tidak semuanya harus sesuai dengan apa yang kita minta dan kita harapkan, bahkan bisa sebaliknya dan berlawanan. 

Tidak bisa semuanya serba "harus" atau "seharusnya" karena berbagai kendala, misalnya setiap orang berbeda dan memiliki kekurangan/kelemahan baik cara dan kemampuan berpikir, cara dan gaya berkomunikasi, kemampuan & kecepatan meresponse, skill yang dimiliki, dll bahkan isi nya dan isi kepala nya pun berbeda.

Menangkap seekor kepiting tidaklah sulit, cukup membuatnya marah. Ketika ia terpancing dan marah maka seketika ia menggunakan capitnya sebagai senjatanya dengan mencapit kail umpan nelayan.  Si kepiting pun tertangkap dan siap untuk di masak dan dihidangkan! "Crab Trapped" (kepiting terperangkap!!). 

Sebelum marah, Ingatlah risiko dan dampak yang akan timbul.

Daripada marah lebih baik kita tersenyum agar membuat pikiran kita terang, hati kita tenang, lapang dan bahagia. Memang kedengarannya tidak masuk akal, tetapi tersenyum terbukti dapat mengendurkan otot-otot wajah kita . 

Ketika anda berada dalam suasana hati yang resah, gelisah ataupun marah dan mengalami stress, upayakanlah tetap dapat tersenyum. Anda akan melihat adanya perubahan yang sangat terasa dalam kerangka pikiran anda. Jangan mudah marah karena Semua masalah ada solusinya. Emosi bukan Solusi. 

Tersenyumlah, bicarakan dengan baik dari hati dan pikiran yang jernih dan tenang niscaya solusipun akan terbuka, hatipun tidak ada yang terluka......Tersenyum di kala kita dalam kesulitan salah satu tanda baiknya keimanan seseorang...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun