Malam tadi baru dapat Alkitab bahasa Korea. Rasanya bahagia selangkah lagi bisa menjadi bintang K-Pop… Bagi saya mengumpulkan Alkitab berbagai bahasa sebetulnya bukanlah hobi pada mulanya melainkan karena saya tertarik melihat Alkitab bahasa Jawa yang dijual bebas di toko buku. Lama kelamaan, ada kepuasan tersendiri melihat berbagai Alkitab dari berbagai bahasa. Mulai Alkitab huruf Jawa yang begitu eksotik hingga peninggalan ratusan tahun lalu.
Sempat sih beberapa orang mengatakan sok suci dan hobi yang aneh. Tenang…saya bukan koleksi Alkitab tetapi saya mengumpulkan karena orang lain pun dengan bebas boleh membacanya :) kalau koleksi kan disentuh saja tidak boleh. Lagian Anda juga pasti tidak akan pernah bisa membayangkan kan rasanya memegang misal Alkitab berbahasa Madura, Alkitab huruf Braille (kalau sudah megang ini, rasanya saya sangat bersyukur masih bisa melihat sekitar) atau hurufnya orang batak kan hehe...
Bagi saya setelah membolak-balik halaman bagian depan ternyata apa yang kita anggap sebagai negara berbasis agama dan negara berbasis non agama dimana agama dilarang, gak taunya Alkitab dari benua Eropa dicetak di kawasan tembok cina dan Alkitab dari benua timur/tengah (ya yang timur-timurlah) yang mencetaknya dari Obama. Anda pasti paham kan :)
Selain itu, ada banyak cerita menarik di setiap Alkitab seperti halnya kekasih saya yang selalu kekinian :) hehe…. Mulai dikirimkan langsung dari negara yang antah berantah dan pemberian sodara (ini yang sip hehe…). Satu hal yang pasti, mengutip ayat Alkitab dari sumber yang asli merupakan kelebihan tersendiri dalam menulis jurnal. Terinspirasi sahabat saya yang doyan mengutip teks asli. Lagipula, sebetulnya saya hanya ingin orang kembali ke gereja membawa Alkitab cetak – bukan HP :)
Gut Nite…. Hidup menyenangkan bahagiahhhhh (lagi musim pake huruf h)
