Hari ini saya sangat senang sekali. Saya senang karena rasa penasaran saya kepada Atun mulai terkuak. Selama ini, saya suka membaca tulisan-tulisan Atun yang berima, dengan akhiran U. Puisi-puisinya sangat lucu dan segar,makanya ketika tiba-tiba ada yang merasa tersindir dengan tulisan Atun,saya merasa heran, mengapa dia tersindir sampai menulis tulisan Babu Belagu untuk menyarang Atun. Yah, Moona merasa bahwa dialah yang disindir oleh Atun, yang dikatakan bekas babu jadi ratu.
Padahal menurut pengamatan saya, Moona bukan termasuk tipe itu, Moona bukan bekas babu, dia pekerja profesional di sebuah salon di Riyadh. Tutur katanya kalau berkomentar sangat halus mencerminkan kehalusan perasaan dan pekertinya, bahkan secara elegan mau meminta maaf kalau merasa khilaf dan salah. Saya sangat salut kepada Moona, dan saya juga pernah meminta maaf ke Moona karena sempat berkomentar "kasar" kepadanya,saya mengatakan kalau dia hanya GR , merasa tersindir.Tapi saya heran kenapa tiba-tiba Moona bisa menulis sangat emosional menyerang Atun. Saat itu saya sempat berkomentar di tulisannya, bahwa sebaiknya dia tidak tersinggung, karena tidak ada pembaca tulisan Atun yang mengidentikkan babu jadi ratu itu adalah Moona, saya katakan jangan GR dulu. Kalau Moona tidak menulis tentang Babu Belagu untuk menyerang Atun, kompasianer tidak akan berpikiran bahwa yang disindir Atun adalah Moona. Setelah selesai polemik tulisan itu, saya tidak lagi mendengar ramai-ramai masalah antara Atun dan Moona, tiba-tiba sehari sebelum Natal, ada lagi "perang" tulisan antara Atun dan Moona.
Saya akhirnya ikut membaca, dan ikut berkomentar karena ada beberapa orang yang berkomentar menggunakan kata-kata jorok,kasar, dan caci maki. Ketika saya menegur komentator itu, saya diserang balik oleh beberapa komentator, dituduh saya adalah alter ego Atun alias akun kembar Atun, dan lain-lain, dengan kata-kata yang sangat tidak pantas keluar dari mulut wanita. Karena dituduh seperti itu, saya mencoba menjawab dengan tenang untuk meyakinkan bahwa saya sama sekali tidak kenal dengan Atun,saya bukan membela Atun, saya hanya mengomentari komentar-komentar yang sangat jorok dan kasar. Tapi tetap saja saya dikata-katain macam-macam, banci kaleng, babu sejenis atun, kena guna-guna Atun, dan lain-lain.
Saya mulai curiga bahwa mereka adalah orang yang sama karena bahasa yang mereka gunakan menunjukkan pola yang sama yaitu jorok,kasar, sarkastik,dan memaki-maki. Lalu di salah satu komentar, Atun menyinggung bahwa mereka itu adalah orang yang sama. Saya tanya ke Atun, gimana bisa tahu. Kata Atun, bisa dilihat dari IP Address mereka. Saya tanya gimana caranya mengetahui IP address mereka, kata Atun, ada website nya. Akhirnya saya menggunakan fasilitas Google dengan kata kunci IP address detector. Ternyata banyak software untuk melacak IP address, dan saya pilih satu diantaranya, lalu saya pasang di profil saya.
Setelah itu, saya memancing Nining, Paijo, dan Jelita untuk masuk ke profil saya. Caranya saya pancing mereka dengan memberikan shout di wall mereka, dan ternyata pancingan saya berhasil, secara bergantian mereka masuk ke profil saya untuk memberikan shout di wall saya. Lalu saya check IP address mereka yang memberikan shout di wall saya, ternyata berasal dari tempat yang sama.
Nining mengunakan bahasa Indonesia, Paijo menggunakan bahasa Inggris, dan Jelita menggunakan bahasa Prancis untuk mengelabui seakan-akan mereka tinggal di negara yang berbeda, tapi IP address detector tidak bisa dibohongi, tetap menujukkan alamat mereka yang sama.
Akhirnya terkuaklah ternyata Nining yang menuduh saya sebagai akun jadi-jadian milik Atun, justru dia yang memiliki akun jadi-jadian dengan nama Paijo dan Jelita.
Apakah perkaranya selesai sampai di situ saja?. Ternyata tidak. Setelah saya bisa membongkar kalau Nining, Paijo, dan Jelita itu adalah satu kelompok dari tempat yang sama, akhirnya Atun membuka rahasia tentang Nining. Ternyata Atun kenal dekat dengan Nining, bahkan Atun tahu nama lengkap Nining, yaitu Nining Andini. Dalam tulisan dan komentar di tulisannya, Atun terang-terangan mengakui bahwa Nining adalah temannya sesama TKW dulu, yang akhirnya menikah dengan laki-laki Arab. Tapi setelah menikah menjadi sombong dan serasa menjadi ratu, kere munggah bale. Saya juga akhirnya bisa melacak lokasi Atun, ternyata juga tinggal di Saudi Arabia,sehingga saya yakin bahwa Atun memang mengenal Nining.
Makanya Atun menulis tentang bekas babu yang menjadi ratu. Dalam hatinya, Nining  merasa tersindir, tapi malu untuk marah-marah nanti ketahuan kalau dia memang mantan babu yang mengaku-aku ratu, maka caranya Nining memanfaatkan Moona,dengan menghasut Moona, seolah-olah  Moona  yang disindir oleh Atun sehingga Moona menulis Babu Belagu untuk "menyerang" Atun. Dan dalam setiap komentar Nining selalu mengatakan dia tidak merasa tersindir, karena dia bukan bekas babu. Dan menurut Atun, itu semua bohong, karena dia kenal dekat dengan Nining karena sama-sama pernah jadi pembantu, bahkan Atun kenal dengan suami Nining. Bedanya Atun tidak malu mengaku sebagai mantan babu, kalau Nining bersikeras dan sampai berani berbohong mengatakan kalau dia bukan mantan pembantu (TKW).
Semoga Moona segera sadar kalau dia diperalat oleh Nining Andinie untuk menyerang Atun. Moona adalah wanita muda yang sangat baik dan rezekinya juga baik mendapatkan suami laki-laki Arab. Dan Nining, entah merasa tersaingi oleh Moona atau hanya sebagai alat untuk melawan Atun, mencoba memanfaatkan Moona untuk diadudomba dengan Atun.  Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, dua keuntungan yang akan didapatkan oleh Nining, pertama dia bisa menjaga citranya sebagai ratu yang bijak, tidak suka marah-marah, dan selalu membela Moona, yang kedua sekaligus menjatuhkan citra Moona sebagai ratu yang akan terlihat kekanak-kanakan, emosional dan suka marah-marah. Padahal sebenarnya yang suka berkata kasar dan jorok serta kotor adalah Nining, tapi dia menggunakan alter ego Paijo dan Jelita serta Miss Miss Nona untuk komentar-komentar jorok dan kasar.Tapi dengan menggunakan akun Nining, kadang ada juga komentar-komentar kasar dan nyinyir  dari Nining, setipe dengan komentar Jelita, Miss Miss Nona, dan Paijo. Nining menuduh Atun yang sakit jiwa, padahal Nining lah yang sakit jiwa, sampai untuk menyalurkan  penyakit kepribadian gandanya, Nining menggunakan beberapa alter ego.
Yah, sementara baru itu yang terkuak mengenai fenomena Atun, tapi sampai saat ini saya belum tahu siapa Atun yang sebenarnya, yang pasti Atun kenal dekat dengan Nining, tapi Nining bersikeras membantah kalau dia mengenal Atun, karena dia tahu kalau Atun bisa membuka rahasianya sebagai sesama mantan pembantu.