Ramai isu nama Harry Azhar Azis, ketua BPK RI, ada dalam daftar Panama Papers semakin memanas.Apalagi bersamaan dengan perseteruan antara BPK vs Pemprov DKI tentang hasil audit pembelian lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI.
Awalnya si ketua BPK tidak mengakui bahwa dia memiliki perusahaan Sheng Yue Internasional limited, tapi ketika fakta-fakta tidak bisa dibantah, akhirnya dia mengakui bahwa memang dia mendirikan perusahaan tersebut tahun 2010 di British Virgin Island, salah satu tax haven di dunia.
Ketika disinggung tentang perusahaan tersebut, dia malah marah-marah dan jawabannya "ngaco" (meminjam istilah Ahok).Sebagai pejabat seharusnya dia melaporkan perusahaan tersebut sebagai salah satu asset nya, terlepas apakah perusahaan tersebut memiliki transaksi keuangan atau tidak. Jadi alasan bahwa transaksi nol untuk tidak melaporkan asset adalah alasan yang tidak bisa diterima.Semakin kuat dugaan motivasi penghindaran pajak atau bisa sekalian dengan pencucian uang adalah alasan sebenarnya. Kenapa harus bikin perusahaan jauh-jauh di luar negeri kalau tidak ada transaksi, tapi harus tetap ada biaya operasional.Revenue tidak ada, hanya ada operational cost, kok perusahaan tetap dipertahankan.Benefit gak ada, tapi cost nya sudah pasti ada, sekecil apa pun.Pengusaha tentunya mencari profit, bukan membuat perusahaan hanya untuk membuang-buang modal dan investasi.
Alasan dia yang paling absurd adalah bahwa perusahhan tersebut dibuatcatas permintaan anaknya yang menikah dengan warga negara Chili.Anak dia yang bernama Mina Azhar memang menikah dengan Juan Pablo, Warga Negara Chili tapi pernikahan dilangsungkan pada bulan Agustus tahun 2014, sedangkan pendirian perusahaan tahun 2010.Apakah sejak 2010 si Mina Azhar ini sudah menjadi istri Juan Pablo, sementara akad nikahnya 2014?.
Saran saya untuk pak ketua BPK RI, jangan suka membual karena justru akan semakin menunjukkan kebohonganmu, apalgi anak dan menantu dijadikan tameng untuk membela diri.Apakah Presiden Jokowi percaya kepada penjelasan si ketua BPK ini yang absurd dan terlihat jelas kebohongannya.Walau pun tongkrongannya selalu berpeci, bukan berarti dia tidak akan pernah berbohong, karena bisa saja pecinya digunakan semata-mata hanya untuk pencitraan sebagai sosok yang religius dan sopan (tapi korupsi), atau bisa jadi hanya untuk menutupi kebotakan rambutnya.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H