Mohon tunggu...
Tomy RizkyIzzalqurny
Tomy RizkyIzzalqurny Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

Dosen Akuntansi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan Tim Pengabdian dan Penelitian Universitas Negeri Malang ke BUM Desa Gumuk Watu: Ndeso, Ramah, dan Sejuk

30 September 2021   10:26 Diperbarui: 30 September 2021   10:41 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, 12 Juni 2021 -- Tim Peneliti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang terdiri dari Tomy Rizky Izzalqurny dan Puji Handayati yaitu dosen akuntansi, serta didampingi oleh mahasiswa yaitu Miftahul Jannah dan Siti Khoiriyatul Fitrianingsih melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana tata-kelola dan sistem akuntansi pada BUM Desa Desa Wisata. 

Pada kesempatan kali ini maka perwakilan dari tim peneliti yaitu Tomy Rizky Izzalqurny, Miftahul Jannah dan Siti Khoiriyatul Fitrianingsih melakukan kunjungan ke BUM Desa Desa Wisata Gumuk Watu, Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dalam bidang penelitian antara Universitas negeri Malang dengan BUM Desa Desa Wisata Gumuk Watu.

Pada perjalanan kunjungan ke BUM Desa Desa Wisata Gumuk Watu memang memerlukan arahan, karena tanda jalan menuju tempat wisata hanya 1 tanda saja. Kedatangan Tim Penelitian Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang langsung disambut hangat oleh pengurus BUM Desa Desa Wisata Gumuk Watu, termasuk Bapak Agung selaku ketua BUM Desa Desa Wisata Gumuk Watu pada Senin, 7 Juni 2021. 

Kesejukan suasana dan keramahan pengurus sangat dirasakan oleh tim peneliti. Pengambilan data penelitian dengan melakukan wawancara mengenai sejarah, tatakelola dan pencatatatan keuangan yang dilakukan oleh BUM Desa desa wisata dengan demikian wawancara dilakukan kepada pengurus BUM Desa desa wisata, hasil penelitian ini juga diperkuat dengan melihat tempat wisata ini secara langsung. 

Dengan demikian dilanjutkan dengan melakukan pengenalan lahan dan potensi wisata oleh Pengurus BUM Desa. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan kepada BUM Desa wisata lain yang akan membentuk sistem akuntansi dan tata kelola sehingga menjadi BUM Desa wisata yang mampu mendukung adanya SDGs (Sustainable Development Goals)

Desa Wisata Gumuk Watu ini muncul pada mulanya, karena Bapak Agung beserta perangkat Desa ingin mengenalkan Desa Dukuh Dempok, yang dulunya tidak ada wisata, lalu menjadi ada tempat wisata yang memberikan edukasi. Sebelumnya lahan yang dikelola merupakan lahan yang tidak produktif, hingga pada akhirnya dikelola oleh pihak BUM Desa sehingga menjadi destinasi wisata. Memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengubah lahan yang gersang dan tidak produktif menjadi tempat wisata yang asri dan membuat pengunjung betah berlama-lama di wisata ini.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
"Dulu tempat ini angker, nggak ada yang berani mengunjungi, bahkan kami pun dijuluki orang gila karena berencana mengelola tempat ini, tetapi beda cerita setelah tempat ini dikelola dan menjadi desa wisata, banyak pengunjung yang datang bahkan dari luar jawa". jelas Bapak Agung. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat suatu dedikasi yang tinggi untuk mengembangkan wisata ini oleh BUM Desa Dukuh Dempok.

Kegiatan wawancara penelitian ini dilakukan dengan duduk bersama dengan pengurus BUM Desa Dukuh Dempok yang disuguhi dengan suasana sejuk, lalu dilanjutkan dengan mengelilingi lahan wisata yang terdiri dari warung, bukit yang sudah hijau, kebun jambu, dan banyak tempat lain. Pada akhir penelitian, tim peneliti disuguhi makanan dengan menu khas desa Dukuh Dempok: oseng sayur, ikan pari sata, pepes tongkol, kerupuk rempeyek, telur puyuh berkuah, dan kulupan, serta sambel.  

"Menu yang disajikan memang disengaja ala ndeso supaya pengunjung yang datang merasakan suasana desa yang autentik". Ujar bapak agung. Dengan demikian maka menambah suasana keakraban dan keramahan, sehingga wajib kiranya untuk mengunjungi wisata Gumuk Watu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun