Mohon tunggu...
Widya Tantomo
Widya Tantomo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya TOMTOM. Pelajar Fakultas Ilmu Sosial. Senang berjumpa dengan anda, bekerja sama dan sama-sama bekerja.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Janji = Omong Kosong

31 Mei 2013   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:46 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Demokrasi bentuk sistem pemerintahan suatu negara sebagai kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa). Kedaulatan disini dimaksudkan bukan hanya rakyat memilih presiden atau para wakil-wakil yang lain saja, namun kedaulatan dimaksudkan sebagai rakyat berhak mengetahui, melaksanakan, dan mengontrol jalannya demokrasi.
Pesta demokrasi tak terasa tinggal menunggu hitungan jari, tak ada satu tahun lagi pesta yang menghabiskan gelontoran banyak dana ini akan berkumandang, pesta lima tahun sekali ini, pesta yang sejatinya seharusnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tahun 2014, tahun dimana pesta pergantian wakil rakyat akan bergelora di antero negeri ini.
Wakil rakyat yang seharusnya mewakili aspirasi dan tuntutan rakyat kadang mereka lupa akan buaian-buaian manisnya saat mereka kampanye banyak janji mereka lontarkan, berbagai macam cara mereka curi hati rakyat, tapi setelah mereka terpilih mereka lupa akan semuanya.
Untuk wakil ku, wakil yang dari dulu tidak mau naik jabatannya menjadi rakya (wakil: kan bawahan) Tidak usah kalian itu banyak bicara kalau tidak ada hasilnya, hanya membikin kalian itu sebagai pembohong berdasi. Tidak perlu banyak berjanji kalau tidak ada buktinya, suatu omong kosong yang tak sepatutnya keluar dari mulut orang terdidik. sudah sekian lama kami berharap akan ikrar manismu, bukti dari semua janjimu tapi apa, apa yang ku dapatkan hanya kecewa dan sakit hati karena ulah dan perilakumu yang tidak mencerminkan kau manusia yang beradab. Dari kkalian hai wakil rakyat hingga sekarang sampai saat ini cuma janji tidak ada bukti, omong kosong. hingga rasa kecewapun mendarat dihati ku hati kami hati rakyat Indonesia yang telah menunjukmu untuk memegang amanat dari kami. Kami kira kau adalah orang yang bertanggungjawab, namun kau telah membukakan mata hati kami ternyata kami salah selama ini. kau sama halnya dengan tong kosong nyaring bunyinya. Sakit hati kami kalau setiap janjimu tidak kau tepati. Indonesia akan menangis melahirkan orang sepertimu hei wakil rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun