Saya malah heran dan bertanya, AD dan YIM jika memang hebat (kan mantan menteri), kenapa mereka tidak berani menantang Ahok secara independen pula? Kenapa harus lewat partai? Akh... jangan-jangan mereka memang tidak punya kemampuan menantang dan kapabilitas menjadi gubernur. Mereka hanya memiliki kemampuan dijadikan “budak” oleh partai politik. Kasihan ya mereka berdua...
Semua orang (warga) Jakarta tahu apa yang sudah dikerjakan pemimpinnya selama ini walaupun tidak semua, karena masih perlu waktu untuk membereskan semuanya. Tapi setidaknya sudah kelihatan hasilnya. Contoh terbaru adalah Jakarta tidak lagi jadi lautan banjir sejak ada relokasi Kampung Pulo, para PPSU yang bekerja siang malam demi Jakarta bersih, pasukan oranye yang cekatan masuk keluar lubang got dan saluran air kotor, memunguti sampah, agar Jakarta terbebas dari sampah. Dan itu pun terlihat hasilnya. Semua karena dilakukan oleh seorang Ahok, sang petahana DKI-1. Semua warga senang dan memuji (kecuali Ahok haters).
Sebaliknya, bagi dua orang itu AD dan YIM, saya bisa membayangkan, saat mereka melintas di jalan melihat perubahan kota Jakarta, pikiran mereka, “Akh Ahok cuma segini doang. Ini mah biasa aja kaleee, gue bisa lebih hebat dari dia.”
Helloowww, terutama warga Jakarta, kalian mau pilih siapa? Yang sudah ada hasilnya atau yang baru mau maju dan belum tau mau ngapa2in? Hati nurani kalian yang memutuskan. Salah pilih, menyesal selama 5 tahun. Ingat itu!
Bagi AD dan YIM, selamat bertarung! Tunjukkan bahwa kalian bisa karena kalian mampu! Jangan main SARA, gak laku coy di Jakarta!
Salam sejahtera bagi DKI...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H