Mohon tunggu...
Tommy Setiawan
Tommy Setiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Hanya pembaca dan pemerhati. Bukan penulis. Tapi kadang-kadang menuangkan pikiran atau ide atau perasaan yang bergejolak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR Menampar Muka Sendiri

27 Oktober 2015   16:09 Diperbarui: 27 Oktober 2015   16:09 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul berita yang bagus sekaligus mempermalukan diri sendiri. "Pulang Lebih Cepat Dari AS, DPR Puji Jokowi Sayang Rakyatnya" (Sumber : http://sp.beritasatu.com/home/pulang-lebih-cepat-dari-as-dpr-puji-jokowi-sayang-rakyatnya/100056)

Joko Widodo, seorang presiden, lambang negara dan pemerintah Indonesia sedang melakukan lawatan kenegaraan ke negara adidaya, Amerika Serikat. Lawatan sekaligus "berjualan" bagi kepentingan ekonomi, politik, sosial bangsa Indonesia. Lawatan atau kunjungan seorang presiden sebuah negara ke negara lain adalah bagian dari jadwal protokoler kenegaraan, yang bertujuan untuk mengenalkan "negara"nya kepada negara yang dikunjungi, dan tentu saja memberi manfaat bagi bangsa, negara, dan ujung-ujungnya adalah untuk kesejahteraan rakyatnya.

Di tengah krisis sosial di dalam negeri dengan adanya kabut asap akibat kebakaran hutan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seorang Jokowi sudah berusaha sekuat tenaga melakukan upaya penanggulangan walaupun diakui banyak mengalami kesulitan karena keadaan alam yang tidak mendukung seperrti kemarau yang panjang, tidak tersedianya air, dan lain-lain. Dalam hal ini seorang Jokowi sudah berusaha semaksimal mungkin turun ke lapangan langsung meninjau keadaan, karena dia sangat peduli, khususnya kepada rakyatnya, anak-anak kecil, yang menjadi korban kabut asap. Padahal seorang presiden bisa saja duduk manis di istana dan tinggal menunjuk bawahannya untuk melakukan penanganan dan pencegahan. Tapi itu bukanlah tipe dan sifat seorang Joko Widodo. Perintah kepada bawahannya pun sudah ia lakukan.

Namun itu pun belum cukup bagi para pembencinya. Apa pun yang dilakukan seorang Jokowi, tetaplah dianggap pencitraan belaka. Tapi sudahlah, mengapa kita harus sewot? Lha wong Jokowi sendiri tenang-tenang saja koq. "Aku rapopo" itulah yang dijawab Jokowi.

Bukti cinta seorang pemimpin kepada rakyatnya, dengan mempersingkat kunjungan ke Amerika Serikat, padahal masih ada jadwal Jokowi harus ke wilayah West Coast. Dan tentu saja, kemana pun seorang presiden pergi, pasti membawa misi penting bagi hubungan kedua negara (Catat!!! Bagi kedua negara, bukan pribadi).

Ini yang lucu!

Presiden pulang cepat dipuji oleh DPR, karena presiden sayang rakyatnya (lebih tepatnya, rakyat yang telah memilih dan memenangkannya menjadi presiden). Pujian ini adalah tamparan memalukan sekaligus menunjukkan kebodohan bagi DPR itu sendiri. Mengapa?

Masih segar dalam ingatan kita, dimana anggota DPR (salah satunya adalah Ketua dam Wakil Ketua) berkunjung ke Amerika Serikat. Apa yang mereka lakukan? Kita semua tahu lah... Hanya selfie dengan para bule Amerika dan ketemu pengusaha Donald Trump yang sedang mencalonkan diri menjadi presiden AS (dan pasti gak akan kepilih). Dan sudah jelas, hasil kunjungan mereka (bukan kunjungan kenegaraan, bukan pula studi banding), adalah semata-mata membawa investasi bagi seorang pengusaha Indonesia untuk membangun resor mewah di Indonesia. Yang sebenarnya tidak ada gynanya sama sekali bagi bangsa, negaram dan rakyat Indonesia. Dan jelas pula mereka pergi ke Amerika adalah hanya sebagai kacungnya si pengusaha itu. Kita semua tahulah siapa dia... Mengenaskan, harga diri seorang anggota DPR hanya menjadi kacung....

Jadi... kita semua harusnya bisa menilai, siapa sebenarnya yang menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya, yang benar-benar peduli kepada rakyatnya.

Bodoh koq dipelihara!

Bagi para nyinyiers, haters,.... Please menyingkir dulu jangan berkomentar! Jangan nyampah di sini...!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun