Reaktivasi adalah pengaktifan kembali hal yang sudah lama berhenti kemudian berjalan lagi. Begitulah kira-kira arti luas dari sebuah kata reaktivasi. Istilah reaktivasi kembali mencuat ke permukaan saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengaktifkan kembali jalur kereta yang sudah lama berhenti yakni Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Cibatu-Garut-Cikajang.
Kereta Api sendiri merupakan transportasi primadona sejak zaman dahulu. Mulai dari Pra Kemerdekaan hingga Pasca Kemerdekaan. Kereta Api selalu menjadi transportasi andalan masyarakat kelas bawah, menengah hingga atas.
Seiring perkembangan transportasi, Inovasi PT KAI (Persero) sebagai pemegang hak mengurus Kereta Api yang ada di Indonesia terus bergerak maju. Mulai dari bentuk pelayanan, keamanan perjalanan kereta dan kenyamanan penumapng. Semuanya terpenuhi dengan sangat baik oleh PT KAI (Persero), bahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah melakukan penilaian kinerja transportasi sepanjang tahun 2017, hasilnya kereta api menjadi moda transportasi paling aman dengan indikator jumlah kecelakaan yang paling minim.
Kini Pemerintah Jawa Barat mulai serius melirik pengaktifan kembali jalur-jalur emas kereta api masa lampau untuk mendukung parawisata dan perekonomian Jawa Barat maupun Nasional karena dinilai efektif dan efesien.
Harapannya reaktivasi dan pembangunan kembali sarana dan prasarana perkeretaapian ini akan terus ditingkatkan guna  konektivitas dan memudahkan masyarakat mengakses ke simpul-simpul transportasi seperti bandara, pelabuhan dan pusat kota. Upaya pemerintah pusat maupun daerah untuk menghubungkan simpul-simpul transportasi tersebut dilakukan dengan reaktivasi maupun membangun jalur kereta api yang baru.
Langkah tepat yang harus kita lakukan sebagai masyarakat ialah mendukung pemerintah dalam hal pembangunan yakni reaktivasi. Bila dibutuhkan semua jalur yang sudah lama berhenti beroperasi di Indonesia diaktifkan kembali untuk konektivitas antar daerah yang baik.
Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H