Saya bukan big fans nya Anies. Juga bukan bagian dari tim medianya atau jajarannya di Pemprov DKI. Saya hanya mengagumi cara kerja dan cara respon Gubernur DKI Jakarta ini. Beberapa Gubernur DKI Jakarta lain yang juga saya suka adalah Bang Yos, Fauzi Bowo dan Ali Sadikin tentu saja. Dengan semua kelebihan dan kekurangan mereka.
Kembali ke Anies, begitu hebatnya hantaman demi hantaman di media sosial yang konon kabarnya datang dari para buzzer. Ia berhasil mengabaikan itu semua. Luar biasa. Sepertinya orang tuanya melatih aspek kesabaran dalam hidupnya dengan sangat baik. Sering saya bayangkan saya di posisi Anies, kemungkinan besar saya sudah meledak. Tapi di dunia Anies, sepertinya tidak ada buzzer. Dia fokus melakukan kewajibannya.
Kelebihan lain Anies menurut saya adalah, Anies adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan "civil supremacy". Dulu istilah ini begitu beken, sekarang hampir tidak ada yang mengenal istilah ini. Anies berlatar belakang sipil. Padahal mayoritas pimpinan yang berkharisma di negeri ini, adalah yang rata-rata berpangkat atau pensiunan perwira tinggi militer. Ali Sadikin dan Bang Yos misalnya, atau SBY sekalian, adalah mantan petinggi militer. Tapi kharisma Anies mampu menyamai mereka.
Anies mampu memimpin dengan tanggung jawab sekaligus menjadi teladan yang mencerdaskan. Tidak banyak yang seperti itu saat ini. Sangat tidak banyak. Jika tidak salah dulu Hatta pernah berkata, negeri ini tidak kekurangan orang cerdas, tapi kekurangan orang jujur. Itu dulu. Saat nama-nama besar itu masih ada. Soekarno, Hatta, Sjahrir, Agus Salim, Tan Malaka, M. Yamin dan banyak lainnya. Sekarang, tidak hanya orang jujur yang menjadi langka, orang cerdas pun semakin sulit ditemukan. Kalaupun ada, bisa dibully rame-rame. Anies sudah merasakan hal itu.
Semoga saja Anies tidak meledak suatu hari nanti karena bully-bully yang tidak jelas itu. Semoga dia tetap sabar dan melanjutkan world class leadershipnya. Karena memang dia berkelas dunia. Bukan kelas nasi bungkus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H