Mohon tunggu...
tommy tindo
tommy tindo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa psikologi dengan minat membaca buku dan berjalan kaki.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cancel Culture terhadap Justin Timberlake di Tahun 2023-2024: Sebuah Tinjauan

2 November 2024   08:56 Diperbarui: 2 November 2024   08:56 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Justin Timberlake memiliki rencana besar untuk karirnya sebagai penyanyi di awal tahun 2024, yaitu dimulai dengan merilis single dan video musik untuk single tersebut yang berjudul 'Selfish' di bulan Januari 2024 yang kemudian diikuti dengan perilisan albumnya yang berjudul 'Everything I Thought It Was' dua bulan kemudian, tepatnya Maret 2024. Namun, bak tersambar petir, pertengahan tahun 2023 Justin mendapati kabar bahwa mantan kekasihnya dari 23 tahun yang lalu akan merilis buku memoir yang isinya menceritakan kisah cinta mereka saat itu, yang penuh dengan drama dengan konotasi yang negatif. 

Sialnya, mantan kekasihnya tersebut adalah seorang penyanyi ikonik dan legend di dunia musik pop yang memiliki banyak penggemar fanatik di seluruh dunia, Britney Spears. Benar saja, saat buku memoir yang berjudul 'The Woman in Me' itu dirilis bulan Oktober 2023, Justin menghadapi gelombang kemarahan publik terhadap dirinya yang berujung pada cancel culture. Justin resmi menjadi salah satu selebriti yang menjadi objek cancel culture oleh publik. Artikel ini akan mengulik penyebab Justin di-cancel oleh publik, apa yang dilakukan oleh Justin untuk menangkis gelombang cancel tersebut dan bagaimana publik (atau netizen) memverifikasi kebenaran berita yang meng-cancel Justin.

Sumber: Deadline.com
Sumber: Deadline.com

Dalam memoarnya berjudul 'The Woman in Me', Britney Spears mengungkapkan sejumlah pengalaman pahit yang dialaminya saat berpacaran dengan Justin Timberlake di awal tahun 2000-an. Menurut Spears, hubungan mereka yang sebelumnya dianggap ideal ternyata penuh konflik yang tak terlihat publik. Salah satu pengungkapan yang paling mengejutkan adalah bahwa Spears pernah melakukan aborsi saat berpacaran dengan Timberlake. Spears menulis bahwa Timberlake tidak ingin memiliki anak pada saat itu, dan keputusan ini akhirnya membawa dampak emosional yang mendalam baginya.

Spears juga menyinggung bagaimana Timberlake menggunakan perpisahan mereka untuk membentuk citra dirinya sebagai 'korban,' sementara publik cenderung menyalahkan Spears. Salah satu contohnya adalah video musik Timberlake untuk lagu 'Cry Me a River,' yang menyiratkan bahwa Spears tidak setia. Ini berdampak besar pada reputasi Spears, dan ia dihakimi publik sebagai pihak yang bersalah dalam hubungan tersebut. Memoar ini mengekspos ketimpangan perlakuan yang dialami Spears, serta bagaimana Timberlake diduga memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan kariernya. Pengakuan Spears memicu diskusi publik dan membawa kembali perhatian pada perlakuan media terhadap Spears di masa lalu.

Sumber: Skynews.com
Sumber: Skynews.com

Kemarahan publik pada Justin ini mengingatkan publik kembali akan insiden 'Nipplegate' di tahun 2004 bersama Janet Jackson. Kasus 'Nipplegate' terjadi saat Timberlake tampil bersama Jackson di Super Bowl. Pada akhir penampilan mereka, Timberlake secara tidak sengaja mengekspos bagian tubuh Jackson, insiden yang segera menjadi skandal besar. Meskipun insiden itu bersifat tidak disengaja, Jackson menerima sebagian besar kecaman publik, sementara Timberlake hampir sepenuhnya terhindar dari kritik atau konsekuensi serius. Seiring waktu, banyak yang merasa bahwa Timberlake tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perannya dalam insiden tersebut, dan ia dikritik karena tidak membela Jackson ketika dia berada di bawah tekanan besar dari media dan publik.

Sumber: CNN.com
Sumber: CNN.com

Kembali ke 2024, dengan terbitnya buku Britney Spears, netizen mengungkapkan kemarahan yang mendalam terhadap Timberlake. Di media sosial, terutama Twitter dan Instagram, pengguna bereaksi dengan tagar seperti #JusticeForBritney dan #JanetDeservesBetter, menunjukkan dukungan untuk Spears dan Jackson. Banyak netizen yang menilai bahwa Timberlake sering kali terhindar dari dampak yang seharusnya ia alami dari perilakunya di masa lalu. Kali ini, Timberlake tidak bisa lolos dari gelombang kecaman. Para netizen menyoroti pola perilaku Timberlake yang dinilai menguntungkan dirinya dengan merugikan perempuan yang terkait dalam kontroversinya, yakni Spears dan Jackson.

Sumber: TikTok app
Sumber: TikTok app

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun