Atmosfir kekuatan politik dalam pemilihan Presiden 2024 menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia kini. Tak ayal rakyat berduyun-duyun membincangkan siapa yang terbaik yang nantinya dapat duduk di singgasana kekuasaan negeri ini kedepannya. Mulai dari perbincangan politik di kedai kopi, warung kelontong hingga ibu-ibu rumah tangga pun saat ini berbicara politik. Sudah pasti trend perbincangan Pilpres 2024 bak jet yang melesat dilangit negeri ini.
Ide dan gagasan pun mengemuka di saat para Capres ini muncul di media. Otomatis perang gagasan tersebut memunculkan poin penting untuk keberlangsungan bangsa yang lebih baik nantinya. Hadirnya Capres dalam menjelaskan ide dan gagasan ketika nanti dirinya menjadi pemimpin bangsa, sudah pasti rakyat juga akan menilai rekam jejaknya disaat berkiprah di perpolitikan Indonesia.
Pertarungan gagasan dalam publikasi publik yang menghasilkan sorotan tajam masyarakat Indonesia tersebut, sudah dapat dipastikan menjadi warna politik tersendiri oleh para pemilih nantinya. Masyarakat juga dapat menilai siapakah Capres yang benar-benar pro pada rakyat, dan siapakah nantinya yang mampu dan dapat memimpin Indonesia dalam 5 tahun kedepannya.
Sudah saatnya Capres memang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia nanti, dan sudah saatnya pula perang gagasan yang terbaiklah diharapkan mampu menjaga marwah demokrasi di Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia menilai bahwa gagasan terbaik untuk bangsa ini bukan sekedar pencitraan semata melainkan bentuk konkrit yang mampu mendongkrak Indonesia menjadi lebih baik.
Kita juga berharap dalam kontestasi Capres ini tidak ada intrik-intrik kotor yang manganggu stabilitas politik di Indonesia. Apalagi diwarnai dengan ujaran kebencian, provokasi dan kata-kata kotor di ruang publik, seakan politik Indonesia ini memang kotor yang berakibat masyarakat nantinya akan muak dengan politik dan janji-janji para Capres tersebut. Masyarakat butuh kedamaian dalam berpolitik, masyarakat butuh politik yang bermatabat dan cinta damai, bukan narasi-narasi kotor, informasi bohong dan lain sebagainya.
Sebaran informasi bohong yang beredar di dunia maya pun saat ini masih saja beredar. Entah mereka akan bermaksud apa, apakah memang mereka akan memecah belah bangsa ini. memang kita akui ruang publik dimedia menjadi peran penting dalam penyampaian opini masyarakat di era digital ini, namun penyampaian opini tersebut seakan kebablasan dengan menggiring informasi yang jauh dari fakta sebenarnya.
Masyarakat Indonesia hanya butuh suguhan kongkrit untuk kemajuan bangsa kedepannya. Kualitas demokrasi kini dipertaruhkan untuk keberlangsungan pendidikan politik generasi selanjutnya. Sedangkan kontestasi calon pemimpin bangsa, menjadi barometer keunggulan individual dalam menjelaskan gagasan yang menarik untuk rakyat dan bangsa ini menjadi lebih baik lagi.
Harapan rakyat inilah yang menjadi tolak ukur para Capres nantinya dapat diwujudkan bersama. Dan rakyat juga berharap penyelenggaraan Capres dapat bejalan fair, aman dan damai sehingga tercipta iklim pemilu yang bermatabat serta menjunjung tinggi integritas yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H