Mohon tunggu...
Tommy Maulana
Tommy Maulana Mohon Tunggu... Buruh - bebas

sebuah keyakinan diri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Persaingan Ketua Umum dan Masa Depan PAN

10 Februari 2015   16:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persaingan merebut kursi kepemimpinan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) semakin memanas. Hal itu seiring semakin dekatnya pergelaran kongres PAN yang sekaligus memilih Ketua Umum PAN periode 2015-2020 yang akan dilangsungkan di Pulau Dewata, Bali pada tanggal 28 February 2015 nanti.

Seperti diketahui dalam bursa pemilihan Ketua Umum PAN tersebut akan bersaing dua nama tokoh PAN yang dianggap sanggup memimpin PAN kedepannya. Kedua tokoh tersebut adalah Ketua Umum incumbent Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Kedua tokoh tersebut rencananya akan bersaing meraih suara terbanyak untuk memimpin PAN dalam lima tahun kedepan.

Sementara kubu Zulkifli sendiri menganggap dirinya akan memenangkan kontes pemilihan Ketua Umum nanti. Sebagai salah satu bukti, Zulkifli memiliki Amien Rais sebagai kekuatan yang cukup untuk meraih suara. Bahkan dikubu Zulkifli sendiri menganggap bahwa dalam era kepemimpinan Hatta Rajasa lalu PAN tidak signifikan keberhasilannya. Dan PAN dianggap hanya mengekor dari keberhasilan partai Demokrat. Oleh sebab itu dikubu tersebut mengingkan sebuah pembaruan untuk regenerasi kepemimpinan PAN dimasa depan.

Namun dari semua pernyataan kubu Zulkifli yang menganggap PAN hanya mengekor dari keberhasilan partai Demokrat, menurut penulis pernyataan tersebut salah kaprah. Beberapa alasan penulis menilai pernyataan kubu Zulkifli tersebut karena dimasa lima tahun ini PAN dirasa sangat besar kejayaannya, artinya ditangan Hatta Rajasa PAN justru meraih simpatik suara dalam pemilu 2014 lalu.

Bahkan dengan kepiawaian Hatta, PAN berhasil membawa perubahan yang sangat besar. prediksi pengamat yang mengatakan bahwa Hatta cukup layak memimpin kembali PAN untuk periode lima tahun kedepan, penulis beranggapan hal tersebut sangat masuk akal. Jadi apa yang dikatakan regenerasi PAN kedepannya sebenarnya harus ditelaah kembali konteks tersebut. Regenerasi tersebut juga dapat diartikan Hatta Rajasa nantinya dapat kembali duduk dikursi Ketua Umum PAN dengan sejumlah kebijakan dan perubahan kearah yang baik untuk gerbong PAN selanjutnya.

Jadi tidak heran ketika regenerasi nantinya Hatta Rajasa yang punya peran untuk memimpin PAN, dengan berbagai metode penerapan kebijakan baru, demi mencapai kejayaan partai berlambang matahari tersebut. Bahkan belum lama ini untuk Indonesia bagian Timur secara lugas mendukung dan berharap Hatta Rajasa kembali memimpin PAN dan meraih kejayaannya sehingga partai tersebut bisa mencapai tiga besar.

Pernyataan dukungan kepada Hatta Rajasa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Drajad Wibowo yang mengatakan bahwa dirinya cukup bangga memiliki pemimpin yang berjiwa kenegaraan tinggi. Bahkan Drajad menganggap Hatta sebagai figur pemersatu dikubu PAN maupun di Koalisi Merah Putih (KMP).

Kesimpulan penulis melihat realitas perebutan kursi kepemimpinan PAN ini adalah bahwa Hatta Rajasa memang memiliki kemampuan yang sangat ampuh untuk kejayaan PAN nantinya. Dan untuk Zulkifli Hasan sendiri penulis menilai bahwa dirinya saat ini belum bisa dipandang sebagai seorang tokoh negarawan, bahkan penulis beranggapan Zulkifli sangat minim sekali dalam kancah perpolitikan di Indonesia, karena penulis beranggapan besarnya nama Zulkifli Hasan hanya besar dari mengekor kebesaran nama Hatta Rajasa.

Sedangkan untuk Amien Rais sendiri penulis menilai, walaupun kita tahu dirinya sebagai tokoh yang dihormati oleh kader PAN, serta memiliki hubungan kekeluargaan terhadap Zulkifli, beliau harus lebih bersikap netral tidak mengkotak-kotakkan antara kubu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, yang pada akhirnya pemilihan Ketua Umum PAN nanti dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan persaingan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun