Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Masakan Batak di Ola Kisat Medan, Sungguh Nikmat

29 Mei 2019   20:34 Diperbarui: 29 Mei 2019   20:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyantap masakan khas Indonesia, seperti Masakan khas Sumatera Utara atqu Masakan Batak, bukanlah baru bagi saya. Saya pertama kali mencoba masakan Batak ini ketika di Salatiga.

Ketika di Jakarta, saya juga sudah menyantap makanan Batak. Makanan Batak yang saya santap ini adalah Panggang, Saksang dan Ubi Tumbuk. Saya menyantapnya baik di restoran maupun di warung tenda kaki lima.

Namun, saya belum pernah menyantapnya langsung di Sumatera Utara. Jadi sebenarnya masih panasaran bagaimana rasanya kalau makan langsung di Sumatera Utara. 

Bulan Januari 2019 lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi Kota Medan, Sumatera Utara. Ada tugas sehingga saya bisa sampai ke sana. Sudah pasti kalau ke Medan saya ingin menyantap masakan Batak.

Karena tidak punya informasi soal Makanan Batak, saya kemudian bertanya kepada Pengemudi kendaraan sewa yang mengantarkan saya. Dia menawarkan saya untuk makan di Rumah Makan Batak bernama Ola Kisat.

Ola Kisat ini, salah satu tempat makan, yang sudah terkenal di Medan. Pengemudi mengatakan, dijamin enak karena sudah banyak cabangnya dan ramai dikunjungi. Sudah lewat dari jam makan siang ketika saya sampai di Ola Kisat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Masuk ke tempat makan, ternyata memang sedang ramai meski tidak penuh. Saya memesan Panggang, Saksang dan Tango-tango. Kalau Tangp-tango ini, baru pertama kali saya coba. Tidak lupa juga saya pesan daun ubi tumbuk. Kurang lengkap rasanya kalau tidak ada ubi tumbuk.

Ketika makanan sampai di meja, saya sedikit kaget. Wah benar-benar berbeda dengan yang biasa saya makan di Jakarta. Panggangnya sedikit berminyak dan ada daging di dalam usus. Saksang dan daun ubi tumbuknya juga berbeda. 

Dan memang benar, ketika disantap, Panggangnya berbeda rasanya. Daging terasa lebih berbumbu. Begitu juga dengan saksang. Khusus Tango-tango yang baru pertama kali saya santap juga sangat nikmat. Daging sangat empuk dan terasa bumbunya. Saksang juga terasa nikmatnya dan benar-benar berbeda.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pengalaman makan di Medan ini memang berbeda. Makan masakan Batak di Medan mempunyai sensasi berbeda. Masalah harga? Saya sampai kaget. Saya kira makan di restoran harus mahal. Ternyata saya hanya membayar 80.000 sudah lengkap dengan jus Terong Belanda.

Ah kalau ke Medan, mau ke sini lagi deh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun