Pernah makan es dawet? Es dawet ini bisa dengan mudah kita temui penjualnya mulai dari yang gerobak, yang dipikul dan bahkan di restoran.
Dan rata-rata es dawet yang banyak kita temui, isinya adalah dawet (semacam cendol), ditambah dengan es dan santan plus gula merah.Â
Agar lebih enak lagi, es dawet biasanya ada duriannya atau nangka yang ditambahkan di gula merahnya. Menambah sensasi enak bukan?
Tapi bagaimana misalnya kalau ada es dawet yang berbeda?Bedanya bagaimana?
Es dawet ini saya temukan pertama kali ketika saya berkunjung ke Solo tahun lalu. Saya kala itu bersama dengan teman-teman datang ke acara pernikahan Putri Presiden Joko Widodo.
Kami pun ke Pasar Klewer Solo untuk membeli batik. Karena saya memutuskan tidak membeli batik, saya duduk-duduk di dekat pasar saja. Ketika bersantai, saya menemukan es dawet ini.
Setahun kemudian, saya kembali lagi ke Solo. Kali ini mampir ke Pasar Klewer dari Ngawi ketika hendak kembali ke Jakarta bersama teman-teman dari inovator 4.0.
Karena ke Pasar Klewer, saya akhirnya mencari es dawet ini. Oke, balik lagi ke es dawet apa yang saya katakan berbeda ini. Es dawet ini adalah es dawet selasih.
Yang pertama, es dawet ini disajikan bukan di gelas. Tapi di mangkok tanah liat. Biasanya es dawet di gelas bukan?