Yogyakarta, atau yang biasa disebut dengan Jogja saja, sudah menjadi tujuan utama wisata di Indonesia. Wisata Jogja bukan hanya menawarkan Malioboro dan Keraton. Banyak destinasi lain juga.
Selain tujuan wisata, Jogja juga terkenal dengan kerajinan tangannya. Kalau ke Malioboro, akan banyak yang menjual berbagai kerajinan tangan. Mulai dari gelang, kalung, tas, baju dan lainnya.
Sebagian besar kerajinan tangan berupa aksesoris ini dibuat secara tradisional dengan mengandalkan tenaga manusia. Seperti salah seorang pembuat aksesoris yang saya temui di kawasan Bantul.
Sulaiman namanya. Saya bertemu dengannya kurang lebih setahun lalu. Ketika itu ada rembug desa sekaligus peresmian Kampoeng Mataraman di Kawasan Bantul.
Sulaiman kala itu sedang memamerkan sekaligus menjual aksesoris buatan dia. Ada kalung, gelang dan lainnya. Sulaiman bercerita, dia dahulunya adalah relawan ketika Jogja diluluhlantakkan oleh gempa beberapa tahun lalu. Dia berasal dari Sumatera.
Karena kepincut dengan Jogja, akhirnya dia memilih untuk tinggal di Jogja. Dan dia memang berjodoh dengan orang Jogja. Dia kemudian memulai usaha membuat aksesorisnya dia kurang lebih dua tahun belakangan.Namanya adalah Lemanz Handmade.
Untuk melakukan ekspansi usaha, Sulaiman mendapatkan dana melalui dana desa dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dan dia pun mulai mengembangkan usaha membuat aksesoris. Ada sekitar 20 ibu-ibu yang dilibatkannya.
Saya pun panasaran, apakah Sulaiman hanya menjual aksesorisnya di Jogja saya. Ternyata tidak. Banyak galeri bahkan butik di luar Jogja yang membeli produknya untuk kemudian dijual kembali.Â
Bukan hanya butik saja yang membeli produknya. Banyak yang membeli lewat marketplace atau memang mengontaknya langsung dan Sulaiman mengirimkan lewat jasa pengiriman industri logistik.
Usaha Mikro Kecil dan Menegah seperti Sulaiman ini memang harus didukung oleh industri logistik. Dengan industri logistik, potensi UMKM seperti Sulaiman ini bisa ekspansi ke seluruh Indonesia bukan hanya di Jogja saja.