Malam itu saya sedang nongkrong di salah satu mini market 24 jam yang berada di kawasan kelapa gading, Jakarta Utara. Saya melihat seorang pengemudi berjaket transportasi online sedang membeli rokok.
Awalnya saya berpikir dia membeli rokok untuk dihisapnya. Saya kemudian iseng bertanya. "Rokoknya untuk abang?" Tanya saya. Abang itu kemudian menjawab, bukan ini pesanan orang.
Itu yang pertama. Hal ke-2 adalah ketika teman saya datang dari Manado dan kemudian menginap di hotel. Dia sedang ada tugas. Kami kemudian bertemu, dan dia kelaparan, sementara restoran hotel sudah tutup.
Saya kemudian mengambil inisiatif memesan makanan melalui aplikasi transportasi online. Tidak lebih dari satu jam, makanan sudah diantar. Bahkan mungkin hanya 30 menit.
Hanya itu saja? Tidak!
Terkadang saya ini bepergian dan tidak membawa sepeda motor saya. Saya hendak keluar kota dan naik pesawat dari Bandara. Karena bus ke Bandara belum ada jam operasional, saya memilih naik transportasi online untuk ke Bandara.
Saya juga pernah mengirimkan barang ke teman saya, dengan menggunakan transportasi online. Bahkan teman pernah mengirimkan barang ke saya,Â
Bahkan dalam perkembangan, sudah ada festival makanan di sebuah mall, dan penyelenggarannya adalah aplikasi transportasi online. Kita bisa memesan makanan dan yang mengantarkan adalah pengemudi transportasi online.
Kehadiran transportasi online ini bukan hanya memberikan kesempatan untuk orang bekerja dan mendapatkan penghasilan. Bukan itu saja, sektor UMKM mulai dari makanan sangat terbantu. Banyak yang menjual makanan dari rumah dan bisa dipesan melalui aplikasi.Â
Pengiriman barang juga makin mudah. Kalau kita mengirim barang harus buru-buru atau membutuhkan waktu yang cepat, transportasi online, akan sangat membantu.
Apa yang hendak saya sampaikan di sini. Sebuah perubahan besar yang terjadi sangat cepat dalam kurun waktu empat tahun belakangan dengan kehadiran tranportasi online. Beragam kemudahan hadir. Beragam usaha muncul.