Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tas Ini Mirip Tas Plastik, tapi Terbuat dari Tanaman

30 Oktober 2018   10:50 Diperbarui: 30 Oktober 2018   11:44 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Our Ocean Conference yang berlangsung di Bali selama dua hari mulai dari Senin 29 Oktober 2018 hingga Selasa 30 Oktober 2018 bukan hanya sekedar konferensi,  hingga perbincangan bilateral.

Konferensi memang ada yang skala besar, hingga skala kecil ada yang digelar di Plenary Hall atau Ruang Utama, ada juga yang digelar di ruang kecil.

Selain konferensi dan pertemuan antar negara, di lokasi Our Ocean Conference juga ada pameran atau exhibition. Exhibition ini sendiri diikuti oleh beragam peserta. Ada Kementrian, BUMN dan ada juga peserta lain.

Seperti yang saya temui di booth Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sebuah produsen tas berbagi booth dengan Kemenko Maritim. Apa yang dipajang?

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Ini yang menarik perhatian saya. Ada sebuah tulisan "Bags Made from Plants not Plastik". Nah kita sering kan berbelanja di minimarket atau hipermarket hingga diwarung dan belanja kita ini dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Di pameran ini, dipajang kantong belanja yang mirip plastik, tapi tidak terbuat dari plastik. Tapi terbuat dari Cassava. Cassava? Singkong? Wah!

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Saya kemudian panasaran dan bertanya kepada seorang gadis yang menjaga booth. Saya sih lebih meminta dia menjelaskan produk tas ini. Dan memang betul terbuat dari tanaman. Ya iyalah, kan sudah tertulis terbuat dari "plants".

Tas ini sudah pasti ramah lingkungan. Bisa terurai dengan mudah. Bahkan kalau terkena air panas atau dimasukkan ke dalam air panas bisa langsung larut. Tas ini juga bisa terurai dalam satu hingga dua tahun.

Produsen dari tas ini sendiri berada di Jakarta. Kapasitas produksi sudah mencapai 1000 tas per hari. Mereka bukan perusahaan besar, tapi sudah banyak yang berminat dengan tas berbahan singkong ini.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Tas ini juga murni ditemukan oleh orang Indonesia. Jadi memang murni karya anak bangsa. Produsen tas ini berharap, bisa mendapat perhatian pemerintah sehingga mereka bisa memproduksi tas lebih banyak lagi, dan yang pasti, mini market ataupun hiper market bisa menggunakan produk mereka.

Soal harga, memang plastik dari cassava ini harganya lebih mahal dua hingga tiga kali lipat dari tas atau kantong plastik biasa. Tapi, setidanya bisa mengurangi sampah plastik.

koleksi pribadi
koleksi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun