Di antara kita, pasti ada yang pernah merantau ke sebuah daerah lain, jauh dari kampung halaman kita, untuk menempuh pendidikan. Seperti yang saya lakukan lebih dari 25 tahun lalu.
Saya yang berasal dari Minahasa Utara, merantau ke Jawa Tengah, untuk kuliah di Salatiga. Dan kebetulan, di Salatiga ini punya beragam makanan khas. Kalau dua tulisan saya sebelumnya saya sudah membahas tentang soto yang legendaris dan sate sapi yang enak, kali ini saya akan menceritakan mengenai nasi pecel.
Iya nasi pecel! Nasi pecel ini merupakan salah satu makanan favorit saya. Di Jakarta saja, saya sering berburu nasi Pecel. Beberapa waktu lalu memang saya berkesempatan untuk berkunjung kembali ke Salatiga, dan sudah pasti saya harus menyantap nasi pecel ini.
Nasi pecel ini, adalah Nasi Pecel Madya. Kenapa disebut Nasi Pecel Madya, karena letaknya bersebelahan dengan Bioskop Madya. Bioskop ini sendiri sudah tidak beroperasi dan gedungnya berganti menjadi gedung gereja.
Untuk mendapati nasi pecel madya ini, kita harus masuk gang kecil di samping bioskop Madya ini. Masuknya kurang lebih 30 meter. Tidak jauh dari jalan besar. Setelah masuk kita akan mendapati rumah kecil yang menjual Nasi Pecel ini.
Masuk ke dalam tempat makan, saya masih mendapati hidangan lauk tambahan pecel yang masih ada. Bakwan dan Onclang. Wogh! Onclang ini sebenarnya telur dadar dengan potongan atau irisan daun bawang. Ini lauk yang sangat saya sukai dari dulu.
Kenapa saya suka datang makan pecel ini di pagi hari, karena kalau di siang hari, pilihan menunya semakin berkurang. Banyak teman saya yang berkunjung ke Salatiga dan datang ke pecel Madya ini.