Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pentingnya "Sport Science" untuk Menggenjot Prestasi Olahraga

21 September 2018   17:48 Diperbarui: 21 September 2018   18:30 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asian Games sudah tiga pekan lalu usai. Pesta olahraga ini, sukses menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 perolehan medali. 31 emas berhasil direbut dari total 98 medali yang dibawa Indonesia.

Bonus untuk para atlet juga sudah diberikan. Bagi perebut medali emas, jumlah bonus bisa mencapai milyaran rupiah. Banyak yang mengatakan, bahwa perolehan medali  ini berkat kerja keras para atlet yang mempersiapkan diri.

Pertanyaannya adalah, apakah nanti prestasi ini akan terulang kalau melihat pasang surut prestasi Indonesia di ajang event multisports? 

Cyril Raoul Hakim, atau yang lebih akrab saya sebut dengan Bang Chico Hakim, di acara deklarasi Inovator 4.0 Indonesia membahas sesuatu yang penting. Chico membahas mengenai pentingnya sport science untuk mengembangkan prestasi olahraga.

Tiongkok, menurut Chico Hakim benar-benar memanfaatkan sport science secara maksimal. Bahkan Tiongkok membajak 600 ahli sport science dari Australia untuk menjadi bagian penting dari pembinaan Atlet ini. Karena Tiongkok serius dalam membina para atlet, mereka pernah menjadi juara umum dalam olimpiade Beijing tahun 2008 lalu dan selalu masuk dalam 2 besar olimpiade.

Chico juga mengatakan, sepakbola Indonesia bisa berbicara di level internasional pada tahun 1950an sampai 1960an. Jepang dan Korea bahkan belum terlihat. Tapi belakangan ini sudah jauh lebih hebat.

Dengan Sport science, menurut Chico, bisa dilihat seorang calon atlet bagus untuk cabang olahraga mana. Jadi calon atlet, tidak memilih cabang olahraga tapi dipilihkan setelah dilihat dari berbagai hal dari kacamata sport science.

Tiongkok, menurut Chico, untuk urusan  sport science ini sudah pada level Genetic Engeneering. Bahkan sudah pada level mempersiapkan calon atlet sedari masih bayi yang lahir dari pasangan suami istri atlet. Saya pun jadi mikir. Lah kok kita di sini masih ada yang jadi atlet karena KKN. Bukan sebuah rahasia umum, untuk masuk sebuah tim saja masih ada suap menyuap, sogok menyogok.

Jadi kapan nih Indonesia akan memaksimalkan sport science?  Tiongkok saja sudah membuat political will agar olahraga menjadi kebanggaan nasional hingga memanfaatkan sport science dengan maksimal. 

Semoga di era pemerintahan Pak Joko Widodo, sport science ini akan dimanfaatkan secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun