BBM untuk euro 2, seperti Premium ini kadar sulfurnya mencapai bisa 500 ppm. Sementara untuk BBM Euro 4 ini kadar sulfur maksimum 50 ppm. Waw! Euro 2 ke 4 perbedaannya jauh banget. Euro empat kadar sulfurnya cuma 10 % dari Euro 2.
Apa dampaknya? Kalau kadar sulfur lebih rendah ini, maka gas buang atau emisi akan lebih ramah lingkungan. Partikel yang dilepaskan ke udara kalau sulfur tinggi, akan membuat hujan asam. Hujan yang turun, akan lebih berbahaya.Â
BBM standard Euro 4 ini juga, sebenarnya sudah menjadi standard produksi mobil belakangan ini. Jadi memang seharusnya kendaraan yang masih baru sekitar 2 atau 3 tahun belakangan ini menggunakan BBM Euro 4. Pantasan saja, kalau kita mengisi bensin, sudah diberitahukan lewat manual book atau ada sticker di lubang pengisian BBM sebaiknya menggunakan BBM oktan 92 ke atas. Sudah standard Euro 4 ini rupanya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito memang mengatakan, kendaraan yang baru, rasio kompresinya tinggi. Jadi memang wajar harus menggunakan BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi. Pengaruhnya akan ke mesin.Â
Penggunaan BBM dengan RON lebih rendah memang lebih murah, tetapi, tidak efisien. Benar seperti yang saya alami. Lebih boros rasanya.Â
Mengenai ketersediaan BBM Euro 4 ini, kita juga tidak perlu khawatir. Sudah ada 800 SPBU di Seluruh Indonesia yang menyediakan BBM Euro 4. Kilang minyak di Indonesia yang bisa memproduksi BBM Euro 4 juga sementara disiapkan.Â
Dan satu hal yang nggak kalah penting adalah, Euro 4 di Indonesia dengan RON 98 seperti Pertamax Turbo ini, tidak kalah bagus dengan Produk negara lainnya. Malahan kandungan RON nya lebih tinggi dari standard Euro 4. Sulfur juga sudah memenuhi standard.
Jadi memang sudah saatnya kita beralih ke BBM Euro 4. Selain lebih efisien, juga ramah lingkungan. Semoga udara Jakarta Semakin Bersih.
Oh iya, saya lupa, penerapan penggunaan BBM Euro 4 ini akan dimulai tahun 2018 bulan Agustus ini bagi kendaraan produksi tahun 2017 ke atas. Untuk kendaraan diesel, dimulai tahun 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H