Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dendeng Pucuk Ubi di Solok Selatan Ini Rasanya Ngalahin Dendeng Daging

21 Juli 2018   12:08 Diperbarui: 21 Juli 2018   12:08 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita menyantap makanan dendeng, seperti dendeng batokok yang saya tulis sebelumnya, biasanya dendeng tersebut akan terbuat dari daging sapi. Selain daging sapi, dendeng yang terkenal enak, juga dari daging rusa. 

Semasa kuliah saya pernah mencicipi dendeng daging rusa yang dibawa teman saya dari Kalimantan. Tapi tulisan ini tidak akan membahas dendeng dari daging.

Dalam perjalanan saya dari Kabupaten Kerinci di Jambi ke Padang, Sumatera Barat, saya dan teman saya Hariadhi, melewati wilayah Kabupaten Solok Selatan. Karena sudah malam kami mampir di sebuah warung makan. Kebetulan warung makan ini buka. Agak susah mencari warung makan.

Ketika mau makan, di warung makan ini menjual camilan. Hariadhi mengambil sebungkus. Setelah kami melihat ternyata ini adalah dendeng pucuk ubi. Dendeng pucuk ubi? Apaan itu?

dokpri
dokpri
Saya kemudian bertanya ke pemilik warung. Ibu Tin namanya. Duh jadi ingat ibu negara jaman dahulu. Hehe.

dokpri
dokpri
Ibu Tin kemudian bercerita. Dendeng Pucuk Ubi ini dibuat dari daun singkong. Waw. Dendeng buat vegetarian nih. Atau Dendeng Vegan nih. Dendeng ini dibuat oleh ibu-ibu di Kabupaten Solok Selatan. Salah satu pembuatnya adalah Ibu Tin ini.

Untuk membuatnya, Bu TIn hanya bercerita bahwa dia mencampur Daun Singkong dengan berbagai bumbu. Saya tidak mau bertanya detail soal bumbu dendeng ini. Biarlah menjadi rahasia mereka. 

Saya dan Hariadhi pun mencicipi Dendeng Ini. Kriukkhhh.... wah renyah banget. Rasanya? Seperti yang saya tuliskan di judul, rasanya mengalahkan dendeng dari daging. Enak dan gurih. Plus Renyah. Kalau dendeng daging, bisa saja dagingnya alot. Tapi ini renyah.

dokpri
dokpri
Dendeng pucuk ubi ini, teksturnya kalau saya bilang mirip dengan dendeng dari daging. Tapi ya sekali lagi, lebih renyah. Dendeng daging memang kalau yang kering itu renyah, tapi ini lebih renyah lagi.

Soal harga, 200 gram dendeng pucuk ubi ini murah banget. Hanya Rp 12.000. Dendeng ini enak buat camilan dan enak juga dimakan dengan nasi. Ibu Tin bercerita bahwa kalau mau memesannya bisa langsung ke dia. Menarik nih.

Kalau pembaca ingin membeli Dendeng ini, saya sudah meminta nomor telepon ibu TIn. Dan sepertinya saya akan memesan dan dikirimkan lewat paket. Makasih mas Budi Arie yang sudah membantu terlaksana perjalanan saya ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun