Sudah pernah makan sop iga sapi baik di restoran mahal atau di warung kaki lima? Kalau sudah pernah makan, pastilah disajikan di dalam mangkok keramik atau berbahan pecah belah.
Nah bagaimana kalau disajikan secara unik? Ceritanya begini. Saya seperti biasa kalau malam minggu, mampir di Pondok Bikers NCC. Sebuah warung angkringan yang pernah saya tuliskan di sini.
Ketika sampai, saya mau makan. Tapi ya karena banyak, saya salaman dengan teman-teman bikers yang sedang kumpul. Ternyata ada Pak Danang Aris yang menawarkan untuk ditraktir makan Sop Iga.
Wah menu baru ya? Sayapun langsung memesan menu baru di Angkringan Pondok Bikers ini.Â
Ketika disajikan, saya setengah terkejut. Disajikannya bukan di mangkok keramik tetap di mangkok dari Batok Kelapa. Unik banget. Sangat natural.
Bagaimana dengan rasanya? Ketika mencicipi, atau seruputan pertama, bumbu terasa tapi tidak berlebihan. Pas di lidah saya. Tidak asin juga. Perasan jeruk nipis dan tambahan sedikit kecap membuat enak kuah sop iga ini.
Daging sop iganya juga tidak alot. Empuk dan tidak perlu usaha untuk mengunyahnya. Bumbu terasa masuk di daging. Makin enak. Cita rasa daging sapi memang terasa di kuah. Tak terasa. Semangkok ludes.
Soal hargq, walaupun saya ditraktir, karena ownernya adalah teman, saya tetap tanya. Cuma Rp 25.000. Wah murah bener. Harga kaki lima, rasa bintang lima seperti semboyan sebuat restoran.
Mau mencicipinya? Ke Pondok Bikers aja. Ada di Google Maps kok kalau bingung.