Lebaran kurang lebih sepekan lagi. Dan suatu tradisi yang sangat besar akan berlangsung di Indonesia. Tradisi tersebut adalah mudik atau pulang ke Kampung Halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang Prihartono di acara diskusi Forum Merdeka Barat 9 atau FMB 9 menyampaikan hal tersebut.
"Peran masyarakat dalam menyukseskan mudik tahun 2018 ini sangat diperlukan. Masyarakat diharapkan tertib dan mengikuti petunjuk yang sudah ada. Jangan berburuk sangka. Kalau diarahkan oleh petugas silakan diikuti," jelas Bambang di acara FMB 9.
Sarana mudik yang disiapkan untuk tahun 2018 ini, Bambang menceritakan bahwa yang disiapkan adalah 49.000 unit bus di seluruh Indonesia, 353 KA dengan tambahan 40 kereta, pesawat 535 unit, kapal 1.293 unit.
"Sehingga kapasitas mudik tersedia untuk 42.88 juta penumpang," ungkap Bamban
Untuk infrastruktur mudik sendiri, Â Kepala Sub Direktorat Analisa Data dan Pengembangan Sistem Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Nazib Faisal menerangkan bahwa untuk jalur mudik ini khusus jalan nasional, Nazib menerangkan, PUPR telah menyiapkan di Pulau Jawa sebanyak tiga lintasan.
Tiga lintasan tersebut adalah lintas utara (atau Pantura) sepanjang 1.300 km (dari Merak, Banten, Banyuwangi) lintas tengah (jkt, padalarang, bandung, kebumen, yogya) sejauh 1.197 km sedangkan lintas selatan, atau Pansela, Nazib mengatakan, terbentang infrastruktur jalan sejauh 1.405 km.
Untuk lintasan selatan atau Pansela ini, Nazib bahkan mengatakan banyak spot yang kekinian atau instagrammable. Namun, pemudik tetap diminta untuk jangan berhenti dan foto-foto sehingga menimbulkan kemacetan.
Dari sisi jalan tol, jalur tol trans Jawa adalah Tol Jakarta Surabaya sepanjang 760 km, operasional 525 km fungsional 235 km Dari merak ke pasuruan 995 km. 5 ruas tol fungsional Pemalang Batang 39km Batang Semarang 74 km Salatiga Solo 32 KM Sragen Ngawi 51 km Wilangan Kertosono 39 km.
Ruas tol fungsional ini adalah, Ruas Tol yang sudah bisa beroperasi, tapi belum beroperasi secara penuh, atau bisa dikatakan gratis. Namun tetaplah dari sisi keamanan sudah aman untuk dilintasi.
Yang tidak kalah penting dari mudik ini, seperti dijelaskan oleh Vice President Operation Manajemen Jasamarga, Cahya AB, adalah bahan bakar.