Ketika sedang beristirahat karena sudah malam, tetiba saya merasakan sesak napas. Sesak napas diiringi dengan rasa berat di sekitar dada. Sempat panik, saya berusaha untuk tenang sampai pagi hari.
Saya sebenarnya sempat tidur lagi, tapi bangun pagi, situasi masih sama. Dan akhirnya saya memutuskan untuk periksa ke Puskesmas Kebon Bawang I. Oleh dokter, saya ditanya-tanya keluhannya, tetapi tetap disarankan untuk lakukan cek jantung menggunakan EKG.
Seusai dari Puskesmas, saya pun meluncur ke RSUD Tanjung Priok. RSUD ini sudah seakan menjadi langganan saya. Hahaha. Lokasinya sih tidak berjauhan dari Puskesmas Kebon Bawang I.
Sesampai di RSUD Tanjung Priok, seperti biasa saya mendaftar untuk ke Spesialis Penyakit Dalam. Nah, biaya untuk konsultasi ke Spesialis Penyakit Dalam ini, murah ternyata. Hanya Rp 30.000 saja. Wah kebayang deh cek spesialis yang sama di Rumah Sakit Swasta.
Usai membayar, saya kemudian menunggu dipanggil. Yang akan melayani saya adalah Dokter Dimas. Sudah diberitahu oleh petugas pendaftaran.
Menunggu kurang lebih lima menit, saya dipanggil. Berbincang dengan dokter mengenail keluhan saya, saya kemudian meminta untuk rekam jantung. Mau memastikan kondisi jantung saya aja sih sebenarnya.
Dokter mengiyakan! Dan perawat atau asisten dokter mengatakan kepada saya, ada tambahan biaya. Rp 50.000 katanya. Saya mengiyakan, karena biaya tersebut terjangkau. Jauh dari bayangan saya yang bisa ratusan ribu.
Setelah melakukan rekam jantung, hasil langsung diprint dan dibaca oleh dokter. Hasilnya, jantung saya kondisinya masih bagus. Yeaaaay! Ternyata aman-aman saja.
Yang saya alami hanya masalah asam lambung saja. Saya kemudian diberikan kuitansi untuk membayar biaya tambahan. Pembayaran menggunakan kuitansi. Jadi yang dibayarkan tercatat. Sebuah manajemen keuangan yang bagus untuk RSUD tipe D.
Oh iya, di hasil cetak rekam jantung, ada nama dan data tanggal lahir kita. Juga ada keterangannya bahwa dari hasil analisis jantung kita Normal. Ini fotonya.