Sebagai seoerang pendukung Ahok (dan juga Djarot) untuk kembali memimpin (atau menjadi pelayan) DKI Jakarta, berfoto dengan pak Ahok itu sudah beberapa kali saya lakukan. Begitu juga dengan bertemu pak Ahok, tanpa berfoto bersama beliau.
Namun, bertemu dengan Pak Djarot langsung, apalagi berfoto dengan beliau, jujur saja, sangat jarang. Sesekalinya saya bertemu pak Djarot, ketika beliau tiba di Rumah Lembang. Ketika itu saya memang meliput untuk blog saya.
Ketika melihat pak Djarot datang, saya hendak berfoto dengan beliau. Tapi, kalah sama emak-emak atau ibu-ibu yang memang ingin berfoto dengan beliau. Dari pada ribet, sudahlah, saya mengalah saja.
Kesempatan untuk bertemu dengan pak Djarot Saiful Hidayat, akhirnya saya dapatkan setelah Pak Djarot (dan juga Ahok), selesai cuti kampanye selama kurang lebih 3,5 bulan. Dynamic Duo ini kembali aktif menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur 11 Februari 2017 lalu.
Setelah kembali aktif menjadi Wakil Gubernur, saya mendapatkan informasi, pak Djarot akan mengunjungi Kantor Walikota Jakarta Utara. Saya yang sehari-hari meliput di sana, pasti ingin datang.
Minggu 12 Februari, pak Djarot dijadwalkan datang di Kantor Walikota Jakarta Utara. Semua pejabat sudah menunggu beliau. Saya waktu itu menunggu beliau di Lobby Kantor Walikota Jakarta Utara.
Dan akhirnya pak Djarot tiba. Tidak ada protokol ribet ketika beliau turun dari mobil. Turun dari mobil, langsung menyalami Walikota Jakarta Utara, Pak Wahyu Haryadi dan pejabat lainnya yang menunggu.
First Impress? Atau Kesan Pertama saya ke beliau adalah, humble. Beliau ini santai banget. Ucapan Assalamualaikum terucap dari mulut pak Djarot. Setelah itu beliau naik ke Lantai 2.
Karena hari sudah siang, pak Djarot makan siang di Ruang Fatahillah. Bersama dengans sejumlah pejabat. Karena ini acara santai, ada acara nyanyi-nyanyinya. Disinilah saya terkesan sekali dengan pak Djarot.
Sebagai Wakil Gubernur aktif, tidak ada kesan pejabat tinggi ke Beliau. Beliau ketika diundang untuk menyanyi, nggak pake ribet. Langsung menuju ke tempat menyanyi.
Beliau dengan ceria, dan lucu. Beliau memilih menyanyikan lagu "Yang Penting Happy". Mengapa beliau memilih lagu ini, karena istrinya bernama Happy. Karena istrinya bernama Happy, pak Djarot bilang dia selalu berbahagia alias Happy. Makin terkesan deh saya.