Apa itu berpikir?
Sebuah pertanyaan menarik untuk diajukan. Menariknya, untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu melakukan suatu aktivitas yang biasa disebut dengan berpikir itu sendiri. Pertanyaan ini tak ubahnya menyentil kita dengan apa yang sedang kita lakukan dengan pertanyaan yang diajukan dan dicarinya jawaban. Seberapa lama kita mencari jawaban selama itu pula kita sedang melakukan apa yang kita cari.
Penelusuran kita akan jawaban pertanyaan tersebut tidak bisa kita lepaskan dari deretan kata yang membentuk tulisan ini. Untuk mendapatkan jawaban apa itu berpikir kita perlu mengaitkan pertanyaan tersebut dengan apa yang sedang kita lakukan dengan tulisan ini. Kita perlu menurunkan apa yang kita lakukan sekarang dengan tulisan ini. Akal kita bekerja setelah mata (salah satu panca indra) melihat tulisan. Tanpa keduanya kita tidak bisa memikirkan jawaban pertanyaan tersebut.
Pertanyaannya, apakah itu yang namanya berpikir? Sekarang kita misalkan saja, huruf di tulisan ini kita ganti dengan huruf yang tidak kita mengerti sebelumnya. Misalnya saja, huruf Kanji. Tulisan dengan huruf latin ini adalah lama dan yang baru adalah tulisan dengan huruf Kanji. Semua term dan maknanya di tulisan yang lama dan yang baru adalah sama. Masihkah kita dapat memikirkannya? Tidak. Selama tidak mempunyai informasi sebelumnya tentang term dan maknanya yang ada di tulisan berhufur Kanji, kita tidak dapat memikirkannya. Sampai di sini disimpulkan bahwa untuk bisa berpikir kita perlu informasi sebelumnya. Yaitu, term dan maknannya dalam huruf Kanji. Sehingga kita simpulkan bahwa dalam berpikir terdapat komponen-komponen yang menunjang keberlangsungannya. Yaitu berupa alat indera, akal, dan informasi sebelumnya..
Lagi-lagi kita tinjau ulang, apakah hanya ketiga komponen tersebut yang membangun komponen berpikir?. Nyatanya hasil kerja alat indera ada dengan adanya sesuatu yang lain selain alat indera itu sendiri. Memang, keberadaan alat indra tidak bergantung pada sesuatu yang lain tersebut. Jadi, untuk apa kita sertakan sesuatu yang lain tersebut?. Hal ini karena yang sedang kita bahas bukan keberadaan alat indera, melainkan hasil yang diperoleh dari bekerjanya alat indera. Adanya hasil tersebut karena alat indera bekerja pada objek. Jadi sesuatu yang lain tersebut adalah objek atau biasa disebut juga dengan fakta.
Jadi, komponen yang turut membangun aktivitas berpikir adalah fakta, alat indera, akal, dan informasi sebelumnya. fakta didefinisikan dengan apa-apa yang ada dan dapat diserap oleh alat indera. Alat indera berupa indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecap. Sedangkan akal merupakan khasiat yang diberikan pada ota manusia. Informasi sebelumnya adalah informasi yang ada sebelum manusia berpikir. Jadi, berpikir adalah aktivitas alat indera menyerap fakta, kemudian diasosiasikan dengan informasi sebelumnya untuk ditafsirkan hasilnya oleh akal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H