[caption id="attachment_288924" align="alignnone" width="570" caption="Stratego, permainan board game yang masih langka di Indonesia. (foto: www.etsy.com)"][/caption] Sewaktu saya kecil dulu, sekitar pertengahan tahun 1980-an, ayah saya mengenalkan sebuah permainan board game yang masih asing bagi saya saat itu. Ayah memberikan mainan itu dari kenalannya yang tinggal di Belanda. Katanya, board game ini memang sedang booming khususnya di Eropa pada masa itu. Sayangnya, gaung permainan tidak sampai di Indonesia. Namun kini, board game ini sudah dapat ditemukan pada toko-toko mainan besar di tempat tertentu saja --meski kemasannya sudah banyak jauh berbeda. Namanya Stratego. Layaknya catur, stratego juga hanya dapat dimainkan oleh dua orang yang berhadapan saja. Media pun sama, menggunakan papan alas berkotak untuk mengatur langkah jalannya bidak permainan. Tujuannya pun sama, yakni mencari kemenangan dengan adu strategi melalui pertarungan bidak-bidak antar pemain. Jika catur terdiri dari 8x8 kotak pada papan alas dan 16 bidak untuk masing-masing pemain, yakni; 1 Raja, 1 Menteri, 2 Gajah, 2 Kuda, 2 Benteng dan 8 Prajurit/Pion, maka media stratego cukup berbeda, papan alasnya terdiri dari 10x10 kotak dan masing-masing memiliki 40 bidak berkarakter (berdasarkan dari kepangkatan yang tertinggi hingga terendah), yang terdiri dari: 1 Marshall (Marsekal), 1 General (Jenderal), 1 Spy (Mata-Mata), 2 Colonel (Kolonel), 2 Major (Mayor), 4 Captain (Kapten), 4 Lieutenant (Letnan), 4 Sergeant (Sersan), 5 Miner (Penjinak Bom), 8 Scout (Pencari Jalan), 6 Bomb dan 1 Flag (Bendera). (lihat gambar di bawah ini) [caption id="attachment_288928" align="alignnone" width="444" caption="Bidak-Bidak Karakter dalam Stratego yang dapat dipindahkan/digerakkan. (foto: woz.commtechlab.msu.edu)"]
[/caption] [caption id="attachment_288933" align="alignnone" width="174" caption="Bidak Karakter dalam Stratego yang tidak dapat berpindah posisi (woz.commtechlab.msu.edu)"]
[/caption]
Cara Bermain Stratego Tujuan permainan ini adalah untuk mencari letak bendera musuh (
flag) berada. Letak posisi bidak menghadap terbalik dari pemain musuh, sehingga si musuh tidak dapat mengetahui bidak apa yang maju dan letak bendera itu sendiri. Memang, permainan ini termasuk
gambling, karena ketika menyerang dengan bidak, kita tidak tahu bidak lawan apa yang diserang. Jika ternyata bidak musuh itu berpangkat lebih tinggi dari bidak kita, maka otomatis bidak kita gugur dan keluar dari arena papan permainan. Sedangkan apabila bidak kita menyerang bidak lawan yang berpangkat lebih rendah, maka bidak musuh itulah yang terlempar keluar arena. Pada saat menyerang, kita diperbolehkan untuk melihat bidak lawan tersebut. [caption id="attachment_288953" align="alignleft" width="300" caption="Letak posisi bidak kita dengan bidak lawan yang berhadapan belakang. (foto: www.dadsgamingaddiction.com)"]
[/caption] Contohnya begini, Bidak
Colonel melangkah maju untuk menyerang bidak yang posisi terbalik itu, ternyata bidak lawan itu berpangkat
Spy, maka otomatis si
Colonel itu yang gugur. Namun jika bidak lawan itu berpangkat
Captain, maka bidak
Colonel yang menang dan si
Captain gugur. Uniknya,
Spy dapat menang melawan
Marshall dan
General jika si
Spy yang menyerang dulu. Begitu juga bila si
General akan menang jika menyerang lebih dulu ke
Marshall dan
Spy. Begitu pun si
Marshall akan menang melawan
General atau
Spy jika menyerang lebih dulu. Namun apabila bidak musuh yang kita serang berpangkat sama dengan bidak kita, maka keduanya yang akan gugur. Contoh lagi,
Spy memukul
Spy lawan, maka kedua langsung
out dari papan tempur itu. Selain itu,
Spy tidak dapat menang --meskipun menyerang lebih dulu-- jika berhadapan dengan
Scout yang berjumlah 8 itu. Lazimnya,
Spy pantang untuk maju menyerang pada awal-awal, karena biasanya
Scout digunakan untuk membuka jalan dan menyerang bidak lawan agar kita bisa mengetahui siapa bidak lawannya tersebut. Bukan apa-apa, sialnya jika
Spy itu bertemu
Scout mengingat
Spy adalah satu bidak
high rank bersama
Marshall dan
General. Lainnya, kemenangan bidak ditentukan oleh tinggi-rendahnya
rank kepangkatan bidak dalam stratego tersebut. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, permainan ini untuk mencari dan menjatuhkan di mana letak bidak bendera (
Flag) musuh diletakkan. Maka biasanya untuk mengamankan bendera itu, biasanya dikelilingi oleh
Bomb. Meskipun
Marshall sekalipun bila "menabrak" bidak lawan yang ternyata
Bomb, maka
Marshall itu langsung gugur juga. Hanya
Miner yang dapat mengalahkan
Bomb. Apabila bendera musuh dikelilingi Bomb, sedangkan
Miner kita sudah gugur semua, maka otomatis pula kita hanya mampu
bermain draw saja. [caption id="attachment_288945" align="alignleft" width="500" caption="Posisi Flag yang dilindungi Bomb. (foto: www.appfreakblog.com)"]
[/caption] Ini benar-benar permainan adu strategi, penempatan bidak-bidak kita sangat menentukan menang atau kalah terhadap lawan kita. Misalnya, kita lebih baik tidak menempatkan
Flag di area depan, karena bisa jadi musuh yang menyerang langsung menang. Atau, tidak terburu-buru mengeluarkan bidak-bidak berpangkat tinggi (
Marshall,
General dan
Spy) untuk menyerang musuh. Bisa jadi, bidak yang kita serang itu adalah
Bomb atau bidak "biasa" namun dikawal bidak lawan berpangkat tinggi. Permainan ini sangat mengasyikan apalagi bila kita memang menyukai
game adu strategi. Kini, versi
online-nya dapat ditemukan di
sini. Namun bagi saya pribadi, rasanya lebih asyik bermain asli di
board game karena bisa berinteraksi langsung dengan sang lawan. Kenyataan ini yang sudah sukar ditemukan pada
anak-anak zaman sekarang yang cenderung
addict pada
online game dan melulu hanya terpaku pada layar monitor masing-masing.
Mendapatkan Kembali di Toko Loak Terus terang, saya baru saja mendapat dan bisa mengingat kembali keberadaan stratego ini sekitar dua minggu lalu. Pada waktu itu saya sedang berjalan-jalan ke Taman Puring (lokasi penjualan barang bekas dan langka di Jakarta) dan secara tidak sengaja menemukan
board game ini pada salah satu kios penjual di sana. Setelah saya
check, ternyata benar ini adalah stratego dan kondisinya masih lengkap meski papannya sudah agak kusam termakan usia. Setelah tawar-menawar harga yang cukup sengit, akhirnya si pedagang "pasrah" melepas mainan ini berpindah ke tangan saya dengan harga yang cukup relatif murah, hanya Rp. 45.000,- saja . Saya sangat senang dan puas bisa mendapatkan barang langka ini --edisi keluaran tahun 1985, karena sama dengan dengan kepunyaan saya tempo dulu yang telah lama hilang. [caption id="attachment_288995" align="alignleft" width="300" caption="Ketika saya sedang memperkenalkan Stratego (yang dibeli di toko loak) ini kepada anak saya. (dok. pribadi)"]
[/caption] Kini, saya masih dalam tahap mengenalkan keasyikan bermain stratego ini kepada anak saya, meski sinyal ketidak-antusiasnya terhadap
board game ini sangat terlihat. Baginya, bermain
Point Blank --sebuah
game online-- lebih mengasyikkan.
Board game ini sekarang hanya tersimpan dalam lemari saja, saya hanya bisa berharap suatu saat ia bersedia "meluangkan waktunya" terhadap permainan
jadul ini. Atau suatu saat pula, saya bisa bertemu teman semasa kecil dulu untuk bermain stratego kembali bersama demi kenangan masa lalu.
Salam Kompasiana!Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya