Mohon tunggu...
WhitePie .
WhitePie . Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang yang kebanyakan berpikir hehehe

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia Di Ambang Resesi Ekonomi Kalau Prabowo Menjadi Presiden?

12 Juni 2014   18:30 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar belakang:
Visi misi prabowo tentang pemasukan negara hanyalah surat-surat berharga dan pajak dengan catatan tidak ada dana asing dan utang luar negeri menjadi 0 dalam waktu 5 tahun. (Sumber visi misi dapat dicari di site kpu)
dimana kemungkinan besar kubu prabowo akan menitik beratkan penerimaan dari pajak
sumber :http://finance.detik.com/read/2014/06/11/180136/2605569/4/prabowo-targetkan-pajak-bertambah-rp-500-600-triliun-tahun?f9911023

Permasalahan dan tanda tanya besar:
1. Tanpa dana asing apakah surat-surat berharga negara laku di kalangan lokal? bila tidak semua akan kembali ke 1 sumber yaitu pajak.
2. Berapa besar pajak yang akan dinaikan?
3. Seberapa kuat negara menambah pemasukan pajak? dan kalau gagal mencapai target apa yang akan terjadi?
4. Apakah pengusaha mampu bertahan dengan kenaikan gaji buruh yang besar (seperti janji prabowo kepada buruh yang sudah di tandatangani dalam kontraknya), kenaikan gas dan listrik, kenaikan harga bbm karena cukai (sumber:Dialog: Siapa Capres Berani Cabut Subsidi BBM berita satu yang bisa di streaming di youtube), belum lagi kemungkinan penambahan pajak.
5. Apa yang terjadi bila pengusaha pada tutup? dimana saat ini saja karena kenaikan listrik bisa terjadi phk, apa lagi kenaikan upah buruh (sumber : http://finance.detik.com/read/2014/06/11/183312/2605617/4/tarif-listrik-naik-5-kali-pedagang-di-mal-berpotensi-phk-karyawan?f9911023)
6. Dengan usaha hutang luar negeri 0 artinya pengusaha yang terbiasa mencari pinjaman asing tidak diperbolehkan lagi, apakah sistem perbankan indonesia sudah siap?
7. Pajak apa lagi yang akan dibebankan kepada masyarakat untuk mengejar target hutang 0 sedangkan pada visi misi prabowo-hatta gaji guru/tni/polri dan dalam debat capres kita mengetahui bahwa semua pejabat akan dinaikan gajinya untuk mengurangi korupsi serta terdapat berbagai mega proyek lainnya yang tentunya tidak sedikit memakan anggaran.

Prediksi:
Pajak tinggi -> PHK -> pengusaha bangkrut -> kredit macet -> pajak semakin tinggi sebab banyak kredit macet -> harga-harga naik karena pengusaha bangkrut -> beban pemerintah semakin tinggi -> Kas pemerintah habis -> surat berharga tidak laku karena tidak ada yang punya modal, yang punya modal pasti sudah kabur sebelum aturan pajak tinggi diberlakukan -> resesi ekonomi -> ........... (kayanya kenal deh gejala ini )

Saat ini semua belum terjadi dan juga visi-misi belum final dimana semua dapat berubah akan tetapi beberapa artikel di bawah menambah kekahwatiran penulis:
1. http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/06/12/0835026/deutsche.bank.prabowo.menang.56.persen.investor.jual.aset?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
2.http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/02/20/pengangguran-bertambah-1-juta-orang-setiap-tahun
3.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/06/11/0714566/DPR.Setujui.Kenaikan.Tarif.Listrik.per.1.Juli.2014
4.http://www.merdeka.com/uang/bi-minta-bank-asing-lebih-aktif-salurkan-kredit-umkm.html (ingat nanti tidak akan ada hutang luar negeri jadi kredit asing akan dihentikan)
5. http://www.investor.co.id/home/sebanyak-52-kredit-dikuasai-bank-asing/83439

Mohon yang ingin komentar, dapat secara bijak mengkomentari karena artikel ini di buat dengan fakta-fakta yang ada, dan juga artikel ini dibuat sebagai bahan pertimbangan pemikiran ekonomi dari sisi orang awam. Jikalau ada yang mau menyangah harap melampirkan fakta-fakta ekonomi .

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun