Mohon tunggu...
Tomi Nur Rohman
Tomi Nur Rohman Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Api

29 Maret 2016   08:51 Diperbarui: 29 Maret 2016   09:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangannya terikat borgol besi. Keringat dingin mengucur deras di keningnya. Matanya menangkap pandangan penuh benci di sekelilingnya. Kursi yang ia duduki terasa seperti bara api. Matanya menatap penuh tanya, “Apa salah saya?” Gumamnya sambil menatap lamat-lamat orang bertubuh kekar yang berada di depannya.

Seorang lelaki tiba-tiba datang membelah kerumunan. Tampangnya tampak begitu sangar. Pandangan matanya tajam mencabik-cabik perasaan. Dia datang dengan membawa sebuah bungkusan plastik hitam. Brakkk! Dia membanting bungkusan itu tepat di meja yang ada didepannya.

“Selamat datang kawan. Bukankah ini milikmu?” sambil tersenyum kecut laki-laki itu membuka bungkusan itu.

“Bukan , itu bukan milikku.” Jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Wajahnya makin tampak bingung dan seolah tek percaya.

“Sejak kapan Kau belajar berbohong? Atau Kau ingin menunggu bukti lain?”

“Dari mana kau mendapatkan bungkusan itu?” jawabnya dengan nada yang sedkit dicampuri rasa takut.

“Tak perlu tahu dari mana Aku mendapatkannya. Okey, baiklah kalau kau tidak mau mengakuinya.” Tukas laki-laki itu sembari memberi isyarat kepada orang-orang yang ada disekelilingnya dengan kerlingan mata.  Seseorang diantara mereka mengeluarkan derigen berisi bensin.

“Bagaimana? Masih tidak mau mengaku?” tanyanya dengan wajah yang begitu santai nan sinis.

“Baiklah, aku mengakuinya. Itu milkku.”

Seketika itu pula sekujur tubuhnya diguyur dengan bensin. byurr.... sebatang korek api dinyalakan. Dan ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun