Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi. Skripsi merupakan hasil penelitian yang disusun secara sistematis dan logis sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku. Skripsi juga menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Namun, dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi, terdapat satu hal yang masih menjadi perdebatan, yaitu mengenai pencetakan skripsi. Mengapa skripsi masih harus dicetak dalam bentuk hardcopy, padahal bisa disimpan dalam bentuk soft file? Apa alasan di balik kebijakan ini? Apa dampaknya terhadap lingkungan?
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan meninjau dari perspektif akademik dan lingkungan. Disini juga akan dibahas beberapa saran untuk mengatasi masalah ini.
1. Perspektif Akademik
Dari perspektif akademik, ada beberapa alasan mengapa skripsi masih harus dicetak, antara lain:
- Sebagai bukti otentik.
Skripsi yang dicetak memiliki nilai keotentikan yang lebih tinggi daripada skripsi yang hanya disimpan dalam bentuk soft file. Skripsi yang dicetak harus disertai dengan surat pernyataan keaslian dan bebas plagiarisme, surat persetujuan skripsi, dan halaman pengesahan dari dosen pembimbing dan penguji. Skripsi yang dicetak juga harus dijilid dengan warna tertentu sesuai dengan ketentuan perguruan tinggi. Hal-hal ini menunjukkan bahwa skripsi yang dicetak telah melalui proses verifikasi dan validasi yang ketat, serta memiliki identitas yang jelas.
- Sebagai bahan referensi.
Skripsi yang dicetak dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa, dosen, peneliti, dan masyarakat yang ingin mempelajari topik yang terkait dengan skripsi tersebut. Skripsi yang dicetak biasanya disimpan di perpustakaan perguruan tinggi, sehingga mudah diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya. Skripsi yang dicetak juga dapat dikutip dan dirujuk dalam karya ilmiah lainnya, dengan mencantumkan sumbernya secara lengkap.
- Sebagai bahan arsip.
Skripsi yang dicetak dapat menjadi bahan arsip bagi perguruan tinggi, sebagai dokumentasi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di bidang tertentu. Skripsi yang dicetak juga dapat menjadi bahan arsip bagi mahasiswa, sebagai kenangan dan prestasi yang telah dicapai selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.