Mohon tunggu...
Tomi Pratama
Tomi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Saya Pengen membahagiakan Mama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa itu Sako sebagai Warisan Budaya Minangkabau: Peran Gen Z

23 April 2024   02:19 Diperbarui: 23 April 2024   13:53 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kebudayaan adalah suatu kegiatan yang terus menerus menjadi kebiasaan suatu baik itu individu maupun kelompok yang terus-menerus dilakukan. Kebudayaan sudah sejak dulu dilakukan hingga sampai saat ini. Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Minangkabau atau juga sering disebut Ranah Minang merupakan sudah lama memegang teguh adat dan sarak. Salah satunya ialah sako

Warisan budaya non Minangkabau benda: Sako

Sako adalah warisan pusaka yang diturunkan dari mamak ( saudara laki-laki ibu) kepada kemanakan ( anak dari saudara perempuan yang berkelamin laki-laki ). Menurut  Amir  M.S  sako berarti kekayaan asal atau harta tua  yang tidak berwujud atau juga disebut   sebagai hak. Sako bukanlah bersifat benda, melainkan gelar penghulu yang dipusakai dan beralihnya apabila pemegang gelar dahulu telah meninggal.

 Penghulu menurut Minangkabau adalah orang yang tinggi yang dibesarkan oleh kaum dan bergelar "Datuak" untuk memimpin kaumnya menurut warisan matrilinial. Gelar Datuak ini dipilih apabila orang tersebut telah matang untuk menyandang gelar tersebut. Salah satu peresmian gelar Datuak yaitu melalui suatu upacara adat yang disebut "melewakan gala" yang ditandai penyembelihan kerbau guna untuk menjamu tamu undangan.

Pada era globalisasi saat ini, gen Z sangat berpengaruh dalam memelihara kebudayaan. Pada saat ini banyak gen Z yang menyepelekan kebudayaan. Mereka beranggapan bahwa kebudayaan itu tidak penting dan akan selalu ada di masyarakat. Tapi pada saat ini kebudayaan tidak berjalan dikarenakan kurangnya dipelihara. Disinilah peran penting gen Z untuk memelihara kebudayaan.

Dengan mereka berkumpul dan rajin menemui  mamak mereka, secara tidak langsung gen Z telah menimba ilmu. Selain itu gen Z juga dapat mempergunakan teknologi untuk belajar tentang Sako agar kebudayaan Sako tetap terpelihara.

Sako memuat nilai-nilai kebudayaan masyarakat Minangkabau, seperti kepemimpinan, kekeluargaan, dan kepatuhan dari agama dikarenakan memegang amanat dari dari kaum. Dengan menghargai kebudayaan, mereka telah memelihara dan menghargai kebudayaan agar tetap terpelihara pada era saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun