Mohon tunggu...
Thomas Julian
Thomas Julian Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengusaha muda yang tidak pernah berhenti berkarya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apartemen Miring Harganya Untuk Mahasiswa

9 Desember 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:45 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi ekonomi yang melesu yang ditandai inflasi tinggi, rupiah melemah, kredit ketat, dan bunga meningkat, ditambah pemilu tahun ini, tidak menghalangi pengembang melansir apartemen baru. Akhir 2013 ada belasan proyek baru dilansir di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Semuanya apartemen menengah dan menengah atas. Paling banyak di Jakarta.

Selain maraknya pembangunan apartemen menengah dan menengah keatas di Jakarta, beberapa universitas juga mulai membangun gedung baru dan memperbaiki fasilitas yang sudah ada. Contohnya Universitas Bina Nusantara yang sudah membangun gedung kampus baru di bilangan Alam Sutera, Tangerang, kemudian Universitas Mercu Buana dan Indonusa Esa Unggul yang sedang memperbaharui gedung kampusnya. Disamping itu juga hampir semua universitas di Jakarta kini membuka jurusan baru. Ini dilakukan guna menarik minat para mahasiswa dari dalam maupun dari luar Jakarta untuk menuntut ilmu di Ibu kota. Terhitung sampai tahun ini sudah lebih dari puluhan ribu mahasiswa yang menuntut ilmu di Jakarta.

Dengan meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perguruan tinggi di Ibu kota, dan perekonomian masyarakat yang kian merangkak naik, membuat angka mahasiswa yang menuntut ilmu di DKI Jakarta meledak. Hal ini membuat kemacetan lalu lintas tidak dapat terbendung lagi. Alasan inilah yang digunakan para mahasiswa untuk mencari hunian yang nyaman juga memudahkan akses mereka menuntut ilmu. Namun, dengan angka mahasiswa yang kian bertambah dari tahun ke tahun dan terus melonjaknya harga tanah, para pelaku usaha rumah kos-kosan mulai kewalahan menghadapi situasi ini. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak mendapatkan ruang kosong untuk disewa.

Permasalahan tersebut sangat mempengaruhi perkembangan bisnis properti, khususnya apartemen menengah dan menengah keatas. Karena rumah kos disekitaran kampus yang terisi  penuh, kini mahasiswa lebih memilih apartemen sebagai hunian sementara dikala menuntut ilmu. Hal ini diperkuat oleh menjamurnya apartemen-apartemen dengan harga miring juga apartemen subsidi. Pesanggrahan Gateway yang terletak tepat di depan Universitas Budi Luhur contohnya. Harga yang ditawarkan memang tidak semurah kos-kosan, namun sangat bersahabat untuk sekelas apartemen. Alasan ini yang menarik minat para mahasiswa untuk menjadikan apartemen sebagai subtitusi kos-kosan. Ditambah lagi dengan fasilitas-fasilitas yang jauh dari kesan rumah kos, seperti lahan parkir yang luas, jaringan internet gratis serta sport center.

Selain Pesanggrahan Gateway, ada juga Menara Kebon Jeruk yang berdampingan persis di sebelah Universitas Esa Unggul. Apartemen yang tepat berada di pinggir jalan tol Kebon Jeruk tersebut menjadi pilihan utama para mahasiswa dari dalam maupun luar Jakarta untuk menjadi tempat singgah sementara. Ini dikarenakan akses yang sangat memudahkan mahasiswa untuk menuju kampus, hanya dengan berjalan 5 menit mahasiswa sudah sampai di kampus untuk melakukan proses menuntut ilmu. Selain itu juga ada Apartemen Binus Square, yang terletak di bilangan kemanggisan. Apartemen ini dikhususkan untuk mahasiswa Binus yang ingin menyewa untuk tempat tinggal mereka selagi berkuliah di Binus. Namun, tidak hanya mahasiswa binus yang menetap di Apartemen Binus Square, ada juga mahasiswa Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara.

Jika kita menoleh kepinggiran Jakarta, di Serpong, tepatnya di kawasan Gading Serpong terdapat juga apartemen yang menjadi tempat kos-kosan bagi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, yaitu Apartemen Scientia Residences. Di kawasan tersebut terhitung memang jarang rumah kos-kosan untuk mahasiswa, adapun dengan harga yang tinggi dan hampir setara harga sewa bulanan sebuah studio apartemen. Ini membuat semakin banyak kalangan mahasiswa yang lebih memilih hunian vertikal pada masa sekarang ini.

Untuk itu para pelaku usaha properti, dengan situasi ekonomi yang sedang melesu dengan inflasi tinggi, rupiah melemah, kredit ketat, dan bunga meningkat, tidak berhenti untuk terus mengembangkan usahanya. Karena hingga kini dan seterusnya permintaan akan rumah dan apartemen akan terus meningkat. Bukan hanya dari kalangan menengah dan menengah keatas. Namun, dari segala kalangan, diantaranya adalah kalangan muda.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun