Bulan November 2012 kemarin saya mendapatkan kesempatan trip gratis ke Pulau Derawan selama 5 hari bersama 4 teman yang baru saya kenal 3 hari sebelumnya sebagai "Tim Derawan". Suatu pengalaman yang membanggakan bagi saya dimana dari sekian banyak pendaftar, saya terpilih menjadi salah satu dari 20 finalis Indonesia Travellers Agent yang terdiri dari orang-orang penggila traveling dengan kemampuannya masing-masing di 4 bidang yaitu videografer, fotografer, blogger dan adventurer. Dari 20 finalis tersebut kemudian dibentuk 5 tim untuk mengunjungi 5 destinasi wisata yaitu Pulau Weh, Pulau Dearwan, Wakatobi, Pulau Komodo dan Raja Ampat. Indonesia Travlellers sendiri adalah program dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Indonesia Kreatif untuk menceritakan Wonderful Indonesia kepada dunia dalam bentuk karya-karya kreatif yang mengangkat citra pariwisata Indonesia.
Proses yang begitu singkat dari pendaftaran samapai terjun ke lokasi tujuan memang sedikit membuat "repot", terutama saya yang harus mendadak mengajukan cuti dari pekerjaan demi jalan-jalan gratis ini. "Thanks to my boss udah dikasi cuti dadakan" heheee.. :D Bayangkan saja, pagi mendapat kabar terpilih jadi finalis, besoknya harus sudah ada di Apartemen Batavia, Jakarta untuk mengikuti karantina. Selama masa karantina, kami mendapat pembekalan dari tokoh-tokoh yang memang kompeten di bidangnya yaitu materi tentang travel photography oleh Jerry Aurum, materi tentang videografi khususnya video underwater dari Cahyo Alkantana, materi tentang public speakin dari mantan host "Jejak Petuang" Riyanni Djangkaru dan materi tentang travel jurnalist oleh Marischka Pruedence yang sebelumnya saya tau sebagai news anchor di Metro TV. Satu lagi, kami juga mendapatkan materi tentang pariwisata Indonesia oleh Ibu Ratna yang merupakan wakil dari Kemenparekraf. [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Bersama Riyanni Djangkaru di Dive Box Coffee"]
Bersama Riyanni Djangkaru di Dive Box Coffee
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Bersama Cahyo Alkantana di Apartemen Batavia"]
Bersama Cahyo Alkantana di Apartemen Batavia
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Bersama Jerry Aurum di Reading Room, Kemang"]
Bersama Jerry Aurum di Reading Room, Kemang
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Bersama Marischka Prudence dan Ibu Ratna dari Kemenparekraf di Apartemen Batavia"]
Bersama Marischka Prudence dan Ibu Ratna dari Kemenparekraf di Apartemen Batavia
[/caption] -Hari Pertama - [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Kuliner di hari pertama"]
[/caption] Tiba saatnya kami berangkat dari Jakarta menuju Pulau Derawan, tapi kami tidak dapat langsung menuju Derawan karena tiket penerbangan kami dari Jakarta-Balikpapan tidak connect dengan penerbangan Balikpapan-Berau, jadi hari pertama ini kami terdampar di Balikpapan. Hari pertama ini bisa dibilang hari wisata kuliner, kami berburu kuliner yang menjadi andalan di Balikpapan. Siangnya kami makan di Rumah Makan Torani dan malamnya kami menuju Rumah Makan Dandito yang terkenal dengan sea foodnya. "Luar biasa enaknya, luar biasa mahalnya, tapi untungnya kita gratiss.." ungkap Nidinda, adventurer tim Derawan setelah selesai santap malam di Dandito. Tidak hanya wisata kuliner, kami sempat juga menuju penakangkaran Buaya di Kelurahan Tritip dan juga mampir di kampung nelayan Manggar untuk melihat aktivitas keseharian warganya.
Kampung Nelayan Manggar - Balikpapapan
Kampung Nelayan Manggar - Balikpapapan -Hari Kedua- [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Tiba di Bandara Kalimaru, Berau"]
Tiba di Bandara Kalimaru, Berau
[/caption] Hari kedua sebagian besar kami habiskan di perjalanan dari Balikpapan ke Pulau Derawan. Pagi kami terbang menuju Berau, lalu melanjutkan perjalanan darat ke Tanjung Batu selama sekitar 2 jam yang kemudian dilanjutkan lagi dengan penyebrangan dengan speed boat selama setengah jam untuk sampai di Pulau Derawan. Kepulau Derawan terletak di Kabupaten Berau, Kalimanatan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari, salah satunya keindahan bawah laut yang menawan yang menjadi daya tarik wisatawan sampai para penyelam kelas dunia. Kami sampai di Derawan menjelang sunset, saya buru-buru mengablil gambar karena PR saya sebagai fotografer tim Derawan harus membuat 25 foto selama 5 hari trip kami disini. Selama di Derawan kami menginap di Losmen Danakan, pantai pasir putih dengan air yang bening dan ombak yang tenang menjadi pemandangan di depan penginapan kami. Banyak ikan-ikan cantik berkeliaran di bawah penginapan kami, bahkan tidak sulit untuk menyaksikan penyu melintas disini. Pulau ini begitu indah dengan pohon kelapa menghiasi tepi pantai dengan pasir putih dan air lautnya yang bening. Suasana tenang begitu terasa di pulau ini, tidak ada hiruk pikuk dan polusi kendaraan bermotor. Sebagai kepulauan, mayoritas penduduknya adalah nelayan. Berjalan menyusuri kampung di pulau ini kita bisa melihat banyak kios-kios yang menjual souvenir di kiri kanan jalan. Losmen-losmen dan bungalow berjajar sepanjang pantai dengan bangunan yang dibuat menjorok ke laut dengan view air laut yang biru bergradasi, sungguh cantik.
Suasana di sekitar Losmen Danakan tempat kami menginap
Suasana di sekitar Losmen Danakan tempat kami menginap -Hari Ketiga- [caption id="" align="aligncenter" width="381" caption="Dermaga Pulau Maratua"]
[/caption] Hari ketiga kami menuju Pulau Maratua, sebelumnya saya hanya tau nama Maratua dari penggalan tayangan iklan rokok di TV. Pulau ini terkenal dengan spot penyelamannya dimana para penyelam bisa bercengkerama dengan penyu hijau dan ikan-ikan eksotik, salah satu spotnya ada di Payung-payung. Pantai dan terumbu karangnya di sekitar pulau ini juga cukup indah. Disini Narco (videografer), Mumun (blogger) dan Tama (pendamping) melakukan penyelaman untuk mengambil gambar. Berhubung saya dan Nidinda (adventurer) belum pernah menyelam, jadi kami hanya snorkeling saja disini. Walaupun cuma snorkeling tapi kami tetap bisa menyaksikan penyu-penyu berkeliaran di kedalaman laut. Ini adalah pengalaman yang mengagumkan sekaligus mendebarkan bagi saya, mengagumkan karena pertama kalinya saya menyaksikan penyu-penyu langsung di habitatnya dan mendebarkan karena pertama kalinya juga saya snorkeling di permukaan laut yang dalam. [caption id="attachment_267032" align="aligncenter" width="505" caption="Dive spot Payung-payung, Pulau Maratua"]
[/caption] -Hari Keempat- [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Pulau Kakaban"]
[/caption] Hari keempat, kami menuju Pulau Kakaban, pulau karang unik yang disekitarnya ditumbuhi bakau dan di tengahnya terdapat danau air payau yang terbentuk akibat terperangkapnya air laut yang kemudian bercampur dengan air tanah dan air hujan sejak ribuan tahun lalu. Danau ini merupakan habitat 4 jenis ubur-ubur yang sudah kehilangan daya sengatnya. Ubur-ubur tanpa sengat ini konon hanya ada di 3 tempat di dunia. Di sekitar pulau airnya lautnya cukup bening dan bergradasi sangat cantik. Aktvitas kami disini adalah snorkeling bersama ribuan ubur-ubur "jinak". [caption id="" align="aligncenter" width="357" caption="Dua dari 4 jenis ubur-ubur yang ada di Danau Kakaban"]
Dua dari 4 jenis ubur-ubur yang ada di Danau Kakaban
[/caption] Selesai dari Pulau Kakaban, kami "berburu" pari manta di Pulau Sanggalaki. Speed boat kami harus berputar-putar dulu untuk dapat menemukan pari manata yang melintas. Setelah beberapa lama berputar-putar akhirnya kami menemukan dua ekor pari manta yang melintas, walaupun sebentar tapi kami sempat mendapatkan gambarnya. Lagi-lagi disini saya hanya snorkling di dekat boat karena masih takut berenang di permukaan laut yang dalam. [caption id="attachment_267037" align="aligncenter" width="400" caption="Berburu pari manta di Sanggalaki"]
[/caption] [caption id="attachment_267038" align="aligncenter" width="300" caption="Berburu pari manta di Sanggalaki"]
[/caption] Selesai dari Sanggalaki, saya dan Nidinda mendapat kesempatan untuk try dive di laut sekitar penginapan. Awalnya saya sempat merasa takut membayangkan berada di dalam air dengan perlengkapan yang saya anggap ribet. Tapi kalau tidak sekarang, kapan lagi ada kesempatan mencobanya, gratis pula. Dengan bimbingan instruktur dari Danakan Dive Center saya berhasil mengalahkan rasa takut, saya dipandu berputar-putar di kedalaman kurang dari 5 m. Setelah mulai terbiasa, saya berputar-putar sendiri sementara instruktur mengajarkan Nidinda. Kebetulan ada penyu yang lagi berenang dengan santainya disini, kami menghapiri dan mengikutinya berenang. Sepertinya penyu disini tidak terganggu dengan kehadiran kami. Wow.. Ini pengalaman yang sangat seru, pertama kalianya diving langsung bersama penyu di habitatnya.
[caption id="attachment_267041" align="aligncenter" width="450" caption="Try dive"]
[/caption] -Hari Kelima- [caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Bersiap pulang di Dermaga Tanjung Batu, Berau"]
Bersiap pulang di Dermaga Tanjung Batu, Berau
[/caption] Tiba saatnya kami harus kembali ke Jakarta dan saya sendiri terus melanjutkan perjalanan pulang ke Denpasar. Pagi hari kami mempersiapkan segalanya untuk menginggalkan pulau yang indah ini. Ada kejadian sial di hari terakhir ini, beberapa folder foto saya hilang, bukan hanya foto-foto selama di Derawan tetapi juga folder foto lama yang ada di laptop. Persaan sedih, jengkel, kecewa menjadi satu, mengingat tugas saya untuk menyerahkan 25 foto selama di Derawan sementara foto-foto yang hilang sebagian cukup menarik menurut saya. Untungnya beberapa foto masih ada di memory card camera, jadi tidak semua foto selama trip ini hilang.:( Perjalanan kami meninggalakan Derawan sekitar pukul 9 pagi dan kami sampai di Balikpapan sekitar jam 2 siang. Sementara menunggu jadwal penerbangan kami ke Jakarta, kami masih menyempatkan mampir ke Pasar Inpres Kebun Sayur yang menujual segala jenis oleh-oleh khas Kalimantan, mulai dari batu-batu permata, kerjadinan tangan seperti anyaman dan ukiran, kain dan kaos, juga yang pastinya makanan khas Kalimantan. [caption id="" align="aligncenter" width="389" caption="Pusat oleh-oleh di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan"]
Pusat oleh-oleh di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan
[/caption] Lima hari trip ke Kepulauan Derawan bersama teman baru ini merupakan perjalanan seru yang tak terlupakan bagi saya. Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan ini. Dalam kesempatan ini saya ingin berterimakasih kepada Kemenparekraf, Indonesia Kreatif, dan semua pihak yang terlibat dalam event ini. Sekali lagi, terimakasih atas kesempatannya, atas kepercayaannya kepada saya untuk bisa bergabung dalam ajang ini. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang masing-masing memiliki keunikan dari segi keindahan alam, budaya dan kuliner menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Maju terus pariwisata Indonesia..! Foto-foto yang saya hasilkan selama trip ini bisa dilihat diÂ
Gallery Derawan. Video yang bibuat videographer tim kami Narco bisa dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=-Ipm2-3EZb4 *Underwater photo by Narco, Mumun & Tama Foto masa karantina by Tekno Bolang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya