Mohon tunggu...
Tole Ain
Tole Ain Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti lokal

Belajar mengulas sejarah yang ada disekitar untuk mengenali budaya, ekonomi dan peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Pasar Setu Pahingan

30 Januari 2018   09:22 Diperbarui: 30 Januari 2018   09:39 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana pasar wutah setu pahingan 27/01/2018

Warisan budaya pada dahulu kala dimana pedagan dan warga bejajar melapakan dagangan berupa makanan tradisional dan sekarang lebih terbarukan berupa makanan sembako dan jajanan pasar. Acara tersebut berada di jalan Wiratama, Demakan Lama Tegalrejo dari sore sampai malam hari, sabtu 27012018.

Trasidisi ini yang cukup bersaing dengan berlajunya zaman masyarakat yang suka berkomsumen makanan siap saji dan juga lebih akrab berbelanja di supermarket modern. Faktor ini menjadi latar belakang mendulang kembali tradisi dan disongsong oleh Pemuda Harapan Pemudi Demakan Lama.

Crew musik Calung Funk Malioboro meramikan acara Pasar Wutah Setu Pahingan
Crew musik Calung Funk Malioboro meramikan acara Pasar Wutah Setu Pahingan
Peran Pemuda Harapan Pemudi Demakan Lama mencoba menyajikan yang pernah ada ke permukaan umum, Pasar Setu Pahingan dikonsep sangat sederhana dengan tenda yang berjajar, mengajak warga untuk berdagang di tepi jalan. Selain itu, pedagang juga akan mengenakan pakaian adat Jawa dan melayani pembeli dengan Bahasa Jawa "Krama alus". Bukan sebagai bentuk resistance terhadap pasar modern, namun lebih ingin menyintas waktu mengkilas balik, bernostalgia kembali ke masa itu.

Jika dari teman-teman ingin berpartisipasi mengisi panggung mini untuk berkesenian dalam acara tersebut, mari silahkan hubungi kami melalui akun ini, atau @pemudaharapanpemudi. Karena rencana ke depan, acara ini akan berlanjut setiap pasa kalender jawa tepat pada sabtu pahing.

Aneka jajanan tradional disajikan
Aneka jajanan tradional disajikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun