“Otak kita memiliki kemampuan plastisitas untuk mengembangkan kapasitasnya”, ungkap Dr. Andyda.
Demikian hal yang ia sampaikan kepada saya saat berdiskusi tentang pengasuhan anak. Ia juga menjelaskan jika kebiasaan kita mengkotak-kotakkan kecerdasan anak adalah sesuatu yang keliru.
Otak memiliki kemampuan mengembangkan kapasitasnya. Itu sebabnya, menurutnya orang tua perlu menstimulas otak anaknya untuk menciptakan jaringan-jaringan baru antar neuron yang berdampak terhadap pengembangan kapasitasnya.
Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai latihan dan permainan. Itu sebabnya jika kita mengunjungi situs milik Resourceful Parenting, Institusi Edukasi yang didirikan oleh Dr. Andyda Meliala, kita bisa menemukan sejumlah permainan aplikatif.
Dr. Andyda Meliala merupakan tokoh yang konsisten menyebarluaskan konsep plastisitas otak dalam pengasuhan anak. Konsep ini sesungguhnya sudah lama diterapkan di luar negeri dan terbukti berhasil dalam pelaksanaannya.
Pengasuhan anak berdasarkan pemahaman atas plastisitas otak juga ia terapkan pada anak-anaknya dan ia buktikan cukup efektif. Itu sebabnya ia memiliki keyakinan bahwa ini konsep ini patut diterapkan di Indonesia.
Iapun mencoba merubah pandangan kebanyakan orang tua bahwa anak sudah memiliki fix potential sedari awal. Melainkan, kecerdasan itu dibangun dari bagaimana orang tua membentuk otak si kecil sejak dini.
Setiap kali diundang sebagai pembicara ia konsisten menyebarluaskan konsep plastisitas otak. Sekaligus menekankan pentingnya orang tua untuk mencoaching dirinya. Ada banyak kesalahan dilakukan ayah dan anak dalam mendidik anaknya. Itu sebabnya orang tua perlu senantiasa mengevaluasi diri dan mau terus belajar.
Pemikiran Dr. Andyda Meliala telah mencuci pikiran saya, dan merubahnya pada paradigma baru. Bahwa kecedasan membutuhkan peran aktif orang tua. Tidak bersifat inheren dalam diri anak, dan hanya tinggal diam potensi itu akan muncul sendiri. Anda ingin menjadi pribadi yang luar biasa di masa yang akan datang, maka bentuklah otaknya sejak saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H