Mohon tunggu...
Agustinus Sipayung
Agustinus Sipayung Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang konsultan di bidang pertanian

Blog ini saya khususnya untuk menceritakan orang-orang yang sangat menginspirasi saya oleh karena perannya terhadap masyarakat dan kemajuan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Suami Anda Selingkuh?

6 Juni 2016   23:00 Diperbarui: 6 Juni 2016   23:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi demikian biasanya berakar dari hubungan rumah tangga sang pria yang suam-suam kuku. Dalam kondisi yang paling parah adalah ketika suami dan istri tidak akur dan sering konflik. Namun dalam banyak kasus perselingkuhan model ini terjadi ketika suami dan istri lupa untuk membangun komunikasi dan relasi penuh cinta kasih. Masing-masing dengan aktivitasnya.

Jadi tidak heran ketika seorang pria mendadak membangun hubungan dengan mantan kekasihnya 20 tahun yang lalu yang notabene tidak lagi cantik dan menarik, karena ia mengisi kekosongan yang mengganga dan gagal tertutupi melalui relasi dengan sang istri.

Mengikuti penjelasan yang panjang tersebut, maka apakah yang menyebabkan seorang pria berselingkuh?

Seorang pria yang memang sudah terbiasa main perempuan atau punya kebutuhan seks secara berlebihan mungkin akan lebih masuk akal berselingkuh. Namun ketika seorang pria baik-baik melakukan perselingkuhan maka yang sesungguhnya terjadi adalah ia berada dalam lingkungan pergaulan yang salah atau berada dalam kondisi psikologis yang rapuh.

Jadi kita tidak bisa menilai secara fatalistik bahwa perselingkuhan itu terjadi karena seorang pria itu nakal. Tapi bisa jadi karena ia berada pada lingkungan yang salah dengan kondisi yang rentan. Sementara ia tidak cukup dewasa untuk mengendus hal tersebut dan mengendalikan dirinya. Tapi apakah ini berarti seorang pria tidak patut dipersalahkan atas kelalaiannya? Tidak juga. Karena setiap orang dewasa wajib mempertanggungjawabnya perbuatannya yang keliru, khususnya hal yang bisa ia hindari dengan sadar.

Penulis: Hendra Sipayung  

www.konsultasimenulisbuku.com

Phone: 085395459624

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun