Mohon tunggu...
Sugi362
Sugi362 Mohon Tunggu... Lainnya - Abah Odon

https://www.twsflorist.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Keindahan Bunga Lily Yogya Rusak Akibat Budaya Pamer "Selfie"

26 Januari 2016   13:21 Diperbarui: 26 Januari 2016   13:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran kebun bunga lily atau amerilys berwarna oranye, mendadak jadi fenomenal di kelompok pemakai media sosial dalam sekian hari paling akhir.
Keindahan bunga itu seolah menarik semakin banyak orang untuk datang berkunjung ke kebun yang ada di Pathuk, Gunungkidul ini.
Tetapi, imbasnya sebagian titik di kebun bunga itu mesti rusak lantaran terinjak beberapa orang yang datang cuma untuk memperoleh photo yang paling indah.
Pengamat media sosial, Andin Rahmana, menyampaikan kalau fenomena orang yang mendadak bersama-sama mendatangi kebun bunga lily itu karena masihlah banyak orang yang gampang takjub serta ramai bakal satu hal yang baru.

Dengan budaya " up-date ", mereka seolah tidak ingin ketinggal serta ikut ambillah sisi dari apa yang sekarang ini tengah popular.
" Bahkan juga ada kesan mau jadi yang pertama serta jadi hits atau popular. Ada kebanggaan sendiri jika postingannya banyak dipandang serta dia jadi orang yang pertama kalinya mengunggah itu, " terang Andin Rahmana.
Berkaitan kebun bunga lily yang pada akhirnya rusak, Andin menyampaikan kalau yang berkembang sekarang ini yaitu budaya pamer yang condong terlalu berlebih.
Ada sebagian orang yang berlomba-lomba selfie untuk narsis dengan pose yg tidak umum.
" Untuk keindahan, bahkan juga ada yang sembari tiduran serta mencapai bunga, " katanya.
Pasti hal semacam itu begitu disayangkan, Andin menyampaikan kalau sejatinya media sosial yaitu tempat yang netral serta tempat untuk arena mengekspresikan diri, bersilahturahmi serta sharing narasi.
Walau demikian kadang-kadang pemakai terlena serta sangat menyombongkan dianya hingga pada akhirnya sosial media sebagai arena untuk sama-sama pamer. Dalam soal ini, berbuntut dengan aksi mengakibatkan kerusakan.
Pada perubahannya, photo keindahan itu pada akhirnya berbuntut pada arena untuk lakukan bullying.
Dengan gampang, orang-orang terhasut serta ikut melemparkan bebrapa perkataan kasar pada orang yang mengunggah bebrapa photo spesifik.
Perbuatan mengakibatkan kerusakan yang dinilai salah menyebabkan orang-orang pemakai media sosial jengkel lalu mengekspresikan kekesalan mereka dengan mengucapakan kalimat kasar di account si pengunggah.
Berkaitan bully tersebut, pengamat media sosial ini menyampaikan kalau ada dua segi dalam masalah itu.
Yang pertama yaitu orang yang mengunggah photo atau tulisan tanpa ada memikirkan panjang, serta yang ke-2 yaitu tingkat kedewasaan orang yang mem-bully.

" Yang perlu ditinggkatkan yaitu kesadaran diri, bagaimanakah bila memposting mesti lebih waspada termasuk juga dalam berkomentar, " tuturnya.

source:

Bunga Mawar Untuk Valentine Jakarta Selatan 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun