Mohon tunggu...
Sugi362
Sugi362 Mohon Tunggu... Lainnya - Abah Odon

https://www.twsflorist.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Genjot Pertumbuhan Bunga Krisan Pakai Bakteri

4 Februari 2016   15:15 Diperbarui: 4 Februari 2016   17:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Budidaya bunga krisan, penyakit yang seringkali menyerang tanaman ini yaitu penyakit karat putih. Diluar itu rusanya tempat pertanian, akibat pemakaian pupuk serta pestisida kimia dapat juga menghalangi perkembangan bunga itu.

Jika bunga krisan terserang penyakit karat putih yang dikarenakan oleh bakteri Puccinia horiana Henn., jadi dapat mengakibatkan kerusakan daun dengan cara riil serta turunkan kwalitas bunga.

Karenanya untuk mengatur hama itu jadi petani umumnya lakukan pemupukan serta usaha ingindalian dengan memakai pupuk serta fungisida kimia sintetis. Pemakaian pupuk serta pestisida sintetis terkecuali bisa menyebabkan rusaknya tanah, resistensi serta resurgensi pada patogen tujuan, juga mengakibatkan residu yang bisa membahayakan kesehatan beberapa pelaksana dalam pemBudidayaan tanaman itu.

Pemakaian bakteri perakaran penyebab perkembangan tanaman (BP3T) atau Plant Growth Promoting Rhizobactreria (PGPR) adalah satu diantara langkah melakukan program pertanian organik. BP3T sudah dipakai sebagai bahan aktif pada pembuatan pupuk serta pestisida hayati.

Pemakaian BP3T bisa tingkatkan efisiensi pemakaian pupuk serta pestisida, akan kurangi efek pencemaran air tanah serta lingkungan yang muncul akibat penggunaan pupukdan pestisida kimia terlalu berlebih. Oleh karenanya, aplikasi biofungisida serta pupuk hayati memiliki bahan aktif BP3T adalah alternatif pemakaian fasilitas produksi yang dianjurkan.

BP3T dilaporkan dapat juga bertindak sebagai bakteri penyebab perkembangan yang bisa menginduksi ketahanan tanaman. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh bakteri ini pada tanaman inangnya bisa memengaruhi perubahan fisiologi tanaman serta memberi ketahanan pada penyakit.

Hubungan pada tanaman serta BP3T bisa berbentuk simbiosis mutualisme yang melibatkan ada jalur biokimia dimana bakteri itu bisa membuahkan hormon perkembangan tanaman yang sesuai sama seperti indole-3-acetic acid (IAA), gibberellic acid serta cytokinin, sesaat tanaman sediakan kenyamanan serta perlindungan untuk BP3T dari desakan lingkungan serta pertandingan antagonistik dari mikroorganisme yang lain.

Karenanya ada BP3T ini, pemakaian bahan pencemar beresiko yang disebabkan dari pemakaian pupuk an organik serta pestisida, yang terlalu berlebih bisa diminimalkan.

source:

Hadiah Valentine Untuk Cowo Jakarta Pusat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun