Bunga mawar mempunyai histori yang panjang serta berwarna-warni. Mereka sudah jadikan lambang cinta, romantisme, politik serta bahkan juga perang. Ada satu saat dunia ini mengetahui perang dengan nama perang bunga mawar. Perang itu sekarang ini di kenal dengan histori perang bunga mawar. Perang bunga mawar ini adalah perang saudara yang berlangsung di negara Inggris pada th. 1455-1487, di mana mempunyai tujuan untuk memperebutkan tahta kerajaan Inggris pada keluarga Lancaster yang diwakili oleh mawar merah dengan keluarga York yang diwakili oleh lambang mawar putih.
Penyebab awal perang bunga mawar ini diawali pada th. 1422 saat Raja Henry V (keluarga Lancaster, lambang mawar merah) wafat dunia serta cuma mempunyai pewaris tahta yang masihlah bayi (Henry VI). Lantaran hal semacam itu, bangsawan dari keluarga York ketika itu yaitu Richard (lambang mawar putih) menuntut tahta kerajaan Inggris. Sudah pasti tuntutan itu menyebabkan perseteruan pada dua keluarga bangsawan itu terlebih dengan Ratu Inggris waktu itu yaitu Margareth of Anjou.
Tetapi, kelihatannya Richard gagal pada saat itu, lantaran sebagian sumber menyampaikan kalau Henry VI jadi Raja (penguasa lemah), di mana dalam saat pemerintahannya Inggris tunduk pada minoritas panjang yg tidak lumrah. Tokoh besar serta terpenting dengan tentara pribadinya menguasai pedesaan. Pelanggaran hukum merebak serta perpajakkan memberatkan rakyat. Henry VI tunduk pada Ratu ambisius (Margaret of Anjou yang membiarkan posisi Inggris di Perancis lebih buruk lantaran partainya), hal itu lalu menunjukkan dianya kalau dia (Henry VI) seseorang penguasa lemah.
Mengakibatkan, Edward IV dari keluarga York, menukar Henry VI sebagai Raja. Tetapi kemudian, Henry sukses jadi raja kembali serta kalah lagi oleh Edward sesudah pertempuran Tewkesbury pada th. 1471. Kemudian keluarga York memegang kekuasaan hingga Richard III kehilangan tahtanya pada keluarga Lancaster dipertempuran Bosworth oleh Henry Tudor sebagai Henry VII. Kemudian, Henry Tudor menikah dengan anak Edward IV dari keluarga York yaitu Elizabeth hingga menjadikan satu ke-2 keluarga itu (York serta Lancaster) serta mengakhiri perseteruan. Dinasti baru yang populer juga nampak yaitu dinasti Tudor. Pada masa yang kadang-kadang dikatakan sebagai “era keemasan” dari Elizabeth, dinasti Tudor memerintah Inggris serta Wales hingga 1603.
Lambang mawar putih yang digunakan oleh keluarga York pada saat itu yaitu type Rosa Alba, di mana Rosa Alba jadi populer pada era ke-15 sepanjang perang bunga mawar itu. Maka dari itu mawar ini dimaksud dengan juga nama “White Rose of York”. Sedang mawar merah sebagai simbol keluarga Lancaster adalah spesies Rosa Gallica. Sesudah dua keluarga itu menyatu akibat pernikahan dari Henry Tudor serta Elizabeth, lambang kedinastiannya dimaksud dengan Tudor Rose (mawar Tudor), The Rose of Tudor (mawar Inggris).
Histori Pemakaian Mawar Putih serta Mawar Merah Sebagai Lambang 2 Keluarga Bangsawan Inggris
Sebagai pertanyaan dari histori perang bunga mawar ini setelah itu yaitu, kenapa keluarga York memakai mawar putih serta keluarga Lancaster memakai mawar merah sebagai lambang kedinastiannya?
Histori Mawar Putih (White Rose of York)
Asal-usul pemakaian simbol mawar putih oleh keluarga York disebutkan kembali pada Edmund dari Langley pada era ke-14, yaitu bangsawan pertama dari keluarga York sekalian pendiri dinasti York. Simbol di balik bunga mawar ketika itu mempunyai konotasi keagamaan lantaran mewakili Perawan Maria, yang kerap dimaksud mawar mistik dari surga. Keluarga York mengambil mawar putih sebagai simbol mereka, lantaran dalam simbolisme Liturgi Kristen, warna putih yaitu lambang sinar, melambangkan kepolosan serta kemurnian, sukacita serta kemuliaan.
Histori Mawar Merah Lancaster
Mawar ini pertama kalinya diadopsi sebagai piranti heraldik oleh Earl dari Lancaster pertama serta jadi simbol dari Lancashire sesudah pertempuran Bosworth di th. 1485. Bisa diambil kesimpulan kalau simbol mawar merah dari keluarga Lancaster dipakai sebagai simbol untuk melawan keluarga York ketika itu di mana mawar putih jadikan simbol mereka, lantaran disebutkan kalau simbolisme bisa bicara lebih keras dari pada kalimat.