Mohon tunggu...
Sugi362
Sugi362 Mohon Tunggu... Lainnya - Abah Odon

https://www.twsflorist.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metabolit Sekunder Tanaman Bungur atau Ketangi (Lagerstroemia speciosa)

31 Desember 2015   10:52 Diperbarui: 31 Desember 2015   11:18 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Klasifikasi Tanaman Bungur (Lagerstroemia speciosa)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Lagerstroemia
Spesies : Lagerstroemia speciosa Auct.

2. Morfologi Tanaman Bungur atau Ketangi (Lagerstroemia speciosa)
Indonesia yang beriklim tropis mempunyai berbagai tipe tumbuhan, yang mana sebagian tumbuhan bisa dipakai juga sebagai bahan obat tradisional (Hariana, 2004 ; Muhlisah, 2006). Satu diantara tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa obat yakni Bungur atau Ketangi (Lagerstroemia speciosa Pers.). Bungur аԁаƖаh type pohon Crepe Myrtle уаnɡ membuahkan bunga berwarna merah muda atau putih. Tanaman bungur tumbuh ԁі daerah Filipina, Thailand, Indonesia ԁаn Jepang. Tanaman itu relatif lebih gampang tumbuh di beberapa type tanah.

Bungur bisa di ketahui di rimba jati, baik di tanah gersang ataupun di tanah subur rimba heterogen berbatang tinggi. Terkadang, bungur ditanam juga sebagai pohon hias atau pohon pelindung di pinggir jalan. Di Jawa, bungur bisa tumbuh hingga ketinggian 800 m dpl. Diluar itu, bungur banyak di ketahui pada ketinggian dibawah 300 m. Pohon, tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan dari mulai sisi pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berupa oval, elips, atau memanjang, tidak tipis seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berupa bola hingga bulat memanjang, panjang 2-3, 5 cm, beruang 3-7, buah yang masih tetap muda berwarna hijau, sesudah masak jadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berupa pisau, berwarna cokelat kehitaman. . Bungur bisa diperbanyak dengan biji.

3. Metabolit Sekunder pada Tanaman Bungur (Lagerstroemia speciosa)
Senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan umumnya menyebar rata ke semuanya sisi tumbuhan namun dalam kandungan yg berbeda (Robinson, 1991 ; Markham, 1988). Daun bunga di ketahui memiliki kandungan senyawa saponin, flavonoid, serta tannin. Biji memiliki kandungan senyawa plantisul tengah kulit batang bungur memiliki kandungan senyawa group flavonoid. Senyawa metabolit sekunder pada daun tanaman bungur atau ketangi yaitu Plantisul, Saponin, Flavonoida serta Polifenol.

Plantisul yakni zat sejenis insulin nabati serta mempunyai kesibukan seperti insulin. Tengah saponin yaitu senyawa berupa glikosida yang menyebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi, tetapi dengan konsentrasi tidak sama di bagian spesial, bergantung dari varietas tanaman serta step pergantian. Riset tunjukkan bahwa saponin bisa tingkatkan system imun, berbentuk antioksidan, bisa menghindar kanker, anti virus, bisa menghalangi pergantian jamur, serta umumnya dipakai juga sebagai bahan antiseptik.

Lalu flavonoida, yakni satu grup senyawa fenol yang paling besar yang di ketahui di alam. Flavonoid yaitu senyawa metabolit sekunder yang ada pada tanaman berwarna hijau, terkecuali alga. Senyawa itu bisa di ketahui pada batang, daun, bunga, serta buah tanaman. Faedah flavonoid satu diantaranya buat perlindungan susunan sel, tingkatkan efektifitas vitamin C, menghindar keropos tulang, juga sebagai zat anti inflamasi, antioksidan, antibiotik, serta juga sebagai pencegah kanker (zat antioksidan). Flavonoid sendiri diterangkan bisa menghindar terjadinya penyakit degeneratif (penyakit yang jalan bersamaan berjalannya sistem penuaan atau bertambahnya umur) lewat langkah menghindar terjadinya sistem peroksidasi lemak lewat langkah menangkap radikal bebas serta menghelat ion logam transisi.

Lalu yaitu polifenol, yakni grup zat kimia yang di ketahui pada tumbuhan. Manfaat intinya yaitu juga sebagai antioksidan alami. Menurut Suprastiwi, Endang, polifenol yaitu satu diantara komponen bioaktif yang dimaksud katekin. Katekin sendiri yaitu senyawa multifungsi yang berbentuk antiinflamasi (kurangi peradangan), anti-mutagenik, antioksidan, anti penggumpalan, anti virus, serta antibakteri. Polifenol bisa kurangi penimbunan Low Density Lipid (LDL) dalam darah, dan dapat menghindar oksidasi dalam pembuluh darah yang mengakibatkan pembekuan trombosit abnormal. Bahkan juga polifenol yaitu antioksidan yang group bioflavonol yang mempunyai kemampuan lebih lebih efisien dari vitamin C serta vitamin E. Terkecuali juga sebagai tanaman peneduh yang baik, tanaman itu berguna untuk obat-obatan alami. Sisi tumbuhan itu yang kerap dipakai juga sebagai obat yakni biji, daun, serta kulit kayu. Biji bisa dipakai untuk menyembuhkan desakan darah tinggi serta kencing manis. Daunnya dipakai untuk menyembuhkan kencing batu, kencing manis, serta desakan darah tinggi, tengah sisi kulit kayu dipakai untuk menyembuhkan diare, disentri, serta kencing darah (Heyne, 1987 ; Dalimartha, 2003).

Daun Bungur juga kaya antioksidan yang mempunyai dampak pembersihan pada badan serta tingkatkan system kekebalan badan. Ekstrak daun bungur dipakai juga sebagai obat herbal untuk diabetes di beberapa segi dunia. Ekstrak daun Bungur kaya asam corosolic yang disebut insulin tanaman yang sudah dapat dibuktikan mempunyai dampak therapy anti-diabetes. Manfaat asam corosolic yakni mempunyai kekuatan untuk mengatur tingkat insulin serta glukosa, penurunan tingkat gula darah, penurunan nafsu makan serta cravings karbohidrat. Pengujian pada hewan juga tunjukkan bahwa ekstrak Bungur bisa tingkatkan insulin, kurangi glukosa darah, serta tingkatkan hipoglikemia.

source:

Toko Bunga Batununggal Bandung 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun