Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulislah Surat Cintamu Sekarang!

16 Maret 2016   13:11 Diperbarui: 16 Maret 2016   13:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

Betapa bahagianya saya dulu saat seorang gebetan saya di SMA berkata "hai," kepada saya.Ya..hanya sepatah kata yang terdiri dari tiga huruf itu;hai..Saya bisa girang bukan kepalang.Namun coba saja yang berkata "hai" itu adalah pria yang mencuri belahan hati saya, pasti saya bakal memandang nya dengan sinis...mengepalkan tangan..mengambil kuda kuda..lalu...hiatttt bersujud untuk kemudian memohon-mohon agar dia mengembalikan pacar saya hahaha, bercanda kok guys.

Kenapa saya bisa bersuka cita hanya karena tiga kata tersebut?tentu karena sosok yang mengucapkanya.Kata "hai" itu mendadak ajaib dan memiliki energi.Bahkan mampu mematahkan teori hingga pengklasifikasian kata "hai" yang dalam pandangan pakar komunikasi sebagai komunikasi basa basi menjadi komunikasi antar pribadi yang intim tiada terperi..

Rasul Paulus berkata;Sekalipun aku dapat berkata-kata dalam banyak bahasa jika aku tak memiliki kasih aku sama saja dengan gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing.Dalam arti lain saya menerjemahkan kalimat ini begini;sepatah kata yang di ucapkan oleh orang yang kita sayangi jauh lebih berharga di bandingkan dengan seabrek kalimat hingga jutaan puisi dari orang yang tidak kita menaruh rasa padanya.

Sekalipun seseorang tersebut hampir tiap detik meng-update posisi nya dimana, sedang makan apa, dan sedang OTW kemana hal itu nggak penting karena tak ada ikatan emosi (kasih) antara saya dan dia, antara kamu dan aku eaaa..sampai pada titik ini jelas ya, betapa sebuah kata memiliki power, energi, kuasa, bahkan dapat menjadi obat untuk menyembuhkan rindu, luka, serta menjadi pil pembangkit semangat dalam diri kita...Tergantung siapa yang mengucapkanya...

KEEP US SO NEAR WHILE APART

ilustrasi

Saya tadi sedang ngedengerin sebuah lagu berjudul Love Letters yang di nyanyikan oleh Julie London, sudah sering saya dengar sih cuman nggak tahu kenapa saya jadi ingin menuliskanya.Saya tidak tahu siapa yang menciptakan lagu ini, tapi lagu ini dibawakan oleh beberapa penyanyi, seperti yang saya cek di Youtube, ada yang dinyanyikan oleh Elvis Presley, Ketty Lester, Alison Moyet dan beberapa penyanyi lainya.Melalui lagu ini saya jadi belajar sebuah ramuan ampuh, kenapa sih ada pasangan atau orang orang yang bisa menjalani hubungan jarak jauh dengan setia,tetap kuat menahan rindu, dan tetap saling percaya sekalipun jauh badan dari mata.ternyata Ramuan ampuh nan mujarab itu adalah;Love Letter!

Hari gini ngomongin surat cinta?piuhh norak!ketinggalan zaman!Bukankah sekarang sudah zamanaya facebook, Line, BBM hingga Whatsapp?betul sekali.Namun jika kita maknai lebih dalam bukan soal tools nya yang ingin di bicarakan oleh lagu tersebut melainkan fungsinya.Dari lagu ini juga kita bisa memahami betapa pentingnya arti sebuah komunikasi hingga kebiasaan memberi kabar."Aku main dulu ya say, aku pergi dulu ya cin, kamu lagi apa mih, bla bla bla."Itu lah yang dimaksud dengan Love letters;hanya beberapa penggal kalimat yang berisi kata kata penyemangat, nasehat yang berharga, hingga sekedar kabar yang datang dari ujung benua dan masuk ke ponsel kita, sekalipun hanya kata "hai."

Seperti yang digambarkan oleh Julie London saat menyanyikanya, yang jika ditilik dari liriknya tengah berperan sebagai seorang wanita yang berada jauh dari kekasihnya..

Love letters straight from your heart 

Keep us so near while apart 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun