[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Di dalam kesenian kita berusaha mencapai kesempurnaan, karena di dalam hidup hal itu sulit untuk dilakukan ujar Woody Allen dalam salah satu film nya.Yess saya setujaaa.Dalam hidup kita ada dalam cengkraman takdir, kita ada dibawah bayang bayang nasib. Jikalau kita berusaha atau katakanlah beruntung kita dapat mengubah hidup sesuai yang kita inginkan, lah kalau tidak? tapi okelah terlepas dari itu semua toh kita hanyalah aktor dan pemeran, Tuhan sebagai sutradara dan dunia lah,meminjam istilah Achmad Albar  panggungnya.
MERACIK KISAH YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA
Dalam salah satu nasihatnya, Stephen King berkata dalam menulis jangan terlalu dipusingkan dengan tata bahasa yang sempurna karena inti dari menulis adalah membuat pembaca terlibat di dalamnya, bukan untuk membuat kalimat kalimat yang sempurna.Secara tidak langsung, dalam satu aspek, saya mengartikan bahwa Stephen King hanya ingin bilang bahwa tujuan menulis dan membuat cerita adalah untuk membuat pembaca baper (bawa perasaan).Jikalau itu yang dimaksudkanya maka sebuah novel berjudul Revolution 2020 karya Chetan Bhagat ini tergolong sukses karena berhasil membuat saya baper! haha...
Dari judul nya mungkin kita akan berpikir bahwa ini adalah sebuah novel yang berat, salah! novel ini sangat ringan namun berbobot, kocak dan penuh dialog dialog yang menggelitik serta hubungan yang hangat bertabur ironi plus suka duka cinta nya, cieeee.(tentang pentingnya sebuah dialog dalam sebuah cerita pernah saya tulis disini: Ketika Narasi dan Dialog Menjadi Kekuatan Sebuah Cerita).
Novel ini bercerita tentang kehidupan tiga tokoh utama, Gopal sebagai si pencerita, Aarti wanita yang dicintai oleh Gopal seumur hidupnya, dan Raghav seorang insinyur yang memilih untuk menjadi seorang wartawan karena ingin melawan sistem yang korup di kota Varanasi, India.mereka bertiga bersahabat. (persahabatan Gopal dan Aarti dimulai sejak Gopal mencuri kue makan siang Aarti di kelas)
Jika mendengar dua pria dan satu wanita, apalagi bersahabat dalam sebuah cerita pasti yang terbesit dipikiran kita adalah cinta segitiga,betul?memang novel ini bercerita soal hal tersebut.Klise? basi? setelah membaca novel ini, saya berani berkata tidak!.Sang penulis meracik kisah nya dengan amat personal.
Novel ini dikisahkan secara kilas balik. dikisahkan Gopal adalah seorang muda yang sukses dan kaya raya, dia pemilik dan direktur sebuah universitas . Namun hidup nya terangkum dalam sebuah adegan saat dia memasuki rumahnya yang besar dan mewah, "aku melihat rumahku yang sekosong jiwaku."
Sejak kecil Gopal hidup menderita Babanya (ayah) sakit sakitan dan dia telah kehilangan ibunya.Gopal tak terlalu cerdas sehingga selalu gagal untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, berbeda dengan Raghav yang cerdas dengan mudah nya dia memasuki Universitas Negeri yang dapat membuatnya menjadi seorang insinyur. Kala itu titel sebagai seorang insinyur di anggap sebagai satu satunya cara untuk merubah nasib dan menjadi kaya raya.Itulah yang membuat ayah Gopal ngotot untuk memasukanya ke bimbel di kota dengan meminjam-minjam uang.Gopal sendiri sudah menolak, namun karena dipaksa  dan tak ingin mengecewakan ayahnya Gopal pun menuruti dengan terpaksa keinginan ayahnya dan pergi ke kota.
Alasan terberatnya adalah bahwa dia tak bisa meninggalkan, dan jauh jauh dari Aarti.Sekalipun Aarti telah menolak cintanya saat mereka mendayung bersama di atas kapal, tetap saja Gopal tak bisa meninggalkan Aarti. Mereka sangat dekat.Nah disinilah dialog dialog yang membuat Gopal bingung itu di mulai, Aarti tak pernah blak blakan menolak Gopal. Jawabanya membuat saya sepakat bahwa dalam batasan tertentu wanita memang membingungkan. Aarti mengaku suka kepada Gopal namun dalam versi sahabat tapi sikap nya lebih manis dari sahabat.Saat mendayung dia duduk dengan manja di sebelah Gopal, menyenderkan kepalanya lalu menggenggam tangan Gopal dengan mesra. Jika Gopal menanyakan lagi dan meminta agar Aarti menjadi pacarnya Aarti selalu menolak.Namun  Aarti yang sikap dan perkataanya selalu ambigu lah yang membuat Gopal bingung bagaimana sebenarnya perasaan Aarti kepadanya.
Saat mau tak mau Gopal pergi ke kota, di situlah Gopal harus patah hati.diceritakan mereka belum memiliki handphone seperti kita sekarang ini.Karena kangen, dua kali seminggu Gopal menelepon Aarti menggunakan telepon ibu kos nya.Semua baik baik di awal, sampai suatu hari yang mengangkat telepon nya adalah ibu Aarti yang mengatakan bahwa Aarti sedang pergi bersama Raghav.
Demikian pula saat melalui warnet Gopal mencoba Chatting dia melihat Aarti sedang Online hingga tengah malam, namun dengan sangat antusias membalas chatting dari Gopal, berkata rindu dan semacamnya. Apalagi ketika tepat di malam ulang tahun Aarti, Gopal berniat menjadi orang pertama yang dapat mengucapkan selamat ulang tahun, dia pergi ke wartel dan menunggu hingga tepat pukul 00:01, namun yang terjadi adalah teleponya selalu sibuk. Dengan kecurigaanya Gopal mencoba menghubungi Raghav namun sama nomor teleponya pun sibuk.Gopal harus berjalan lima kilo meter untuk mencapai wartel itu sekalipun berjam jam kemudian baru Aarti mengangkat teleponya,namun seperti biasa Aarti akan menerima telepon sahabatnya itu dengan antusias, sekali lagi, lagi lagi Gopal Bingung....