Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Sosial Membuang Banyak Waktu? Hapus Saja Akun mu

30 April 2016   09:04 Diperbarui: 30 April 2016   09:25 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tekno.kompas.com

Beberapa hari yang lalu seorang rekan kerja saya bertanya,”Bo Facebook mu kok nggak ada ya?”Saya tahu kenapa teman kerja saya tersebut menanyakan keberadaan facebook saya,”oh iya Ko (saya memanggilnya Koko) coba saya cek dulu ya.”Kami punya kegiatan mengcover (bermain gitar) setiap sore di hari sabtu.Jika sudah merasa mantap teman saya itu suka merekamnya melalui ponsel nya untuk kemudian menjadi sebuah video.Setelah mengeditnya, biasanya dia akan mempostingnya di facebook lalu men-tag nama saya dalam video tersebut. 


Beberapa hari kemudian dia kembali bertanya kenapa facebook saya masih tidak ada juga.Akhirnya saya pun mengaku kalau saya sudah menutup akun facebook saya dan dengan berat hati berkata akan membuat akun facebook yang baru (tapi hingga saat ini saya belum juga membuatnya).Ada beberapa alasan kenapa saya menutup akun facebook saya, pertama karena masalah pribadi, kedua karena saya merasa terlalu banyak menghabiskan waktu pada aplikasi milik Mark Zuckerberg tersebut.


Jujur dari semua media sosial yang ada saat ini saya hanya aktif di Facebook.Saya memiliki akun instagram tapi tak pernah menggunakanya bahkan saya tak menginstall aplikasinya di hape saya.Di twitter saya tak memiliki follower makanya twitter hanya saya gunakan untuk membaca status-status tokoh favorit saya seperti Bill Gates,Narendra Modi,Arnold Terminator,Chetan Bhagat,Raditya Dika hingga Sonya Pandawarman mantan personil JKT48.


Dulu saya termasuk orang yang sangat aktif memposting status di facebook.Mulai dari quotes,kata-kata bijak Mario Teguh,analisa-analisa politik,kekesalan terhadap wali kota Bandung Ridwan Kamil, hingga sibuk mendukung Jokowi saat menghadapi Prabowo dalam pemilihan Presiden yang telah lalu-lalu.Kalau boleh jujur facebook bukanlah sesuatu yang membawa pengaruh buruk terhadap diri saya, apalagi saya cukup bisa mengendalikan diri.Itu sebabnya tahun ini saya jarang membuat status baik untuk mengungkapkan perasaan atau terlibat dalam gaduh seputar Ahok dan Rival-rivalnya.


Paling-paling saya sesekali memposting foto untuk seru-seruan atau mengomentari status hingga foto teman-teman lama saya.Karena sibuk sudah sangat jarang saya ngepoin siapapun di facebook.Kebetulan akhir tahun lalu saya baru saja meng-add banyak teman yang saya kenal dari Kompasiana, rata-rata dari mereka sangat aktif facebookan, hingga mensharingkan artikel yang mereka tulis di Kompasiana ke facebook.Jadilah pemberitahuan di facebook saya semakin ramai.


Jujur saya juga banyak mendapatkan manfaat dari facebook.Contohnya saja melalui akun facebook Pepih Nugraha sang pendiri Kompasiana yang berteman dengan saya, sering sekali beliau menulis status yang bermanfaat.Contohnya seperti tips dan kiat-kiat menulis, informasi seputar penerbitan Kompas hingga lowongan kerja di Kompas.Ada juga teman yang suka membagikan status dan foto-foto inspiratif yang sering memberi kekuatan serta semangat baru ketika membacanya.Belum lagi pengetahuan serta artikel-artikel menarik yang dapat saya ikuti dengan hanya membuka facebook.Pada intinya facebook sudah seperti hiburan saja bagi saya, tiap kali saya jenuh, menunggu sesuatu, mau tidur, hingga bangun, membuka facebook seolah sudah menjadi suatu gerakan jari otomatis, walaupun saya hanya membukanya untuk satu menit.


Namun beberapa hari yang lalu saya memutuskan untuk menutup akun facebook saya dan belum membukanya hingga saat ini.Sampai batas waktu yang tak ditentukan saya memutuskan untuk tidak facebookan dulu, bahkan saya sudah menghapus aplikasinya dari ponsel saya.Ada alasan yang sangat pribadi kenapa saya menutup akun facebook saya yang membawa saya pada kesadaran baru, bahwa mungkin apa yang saya dapatkan di facebook tak sebanding dengan waktu yang saya habiskan untuk berselancar di planet maya dengan satu milyar penduduk itu.


Sebagai seorang yang hobi menulis terkadang saya suka memposting beberapa kalimat hasil pemikiran saya dalam bentuk status.Namun akhir-akhir ini saya sadar bahwa jika saya ingin serius menekuni dunia tulis menulis maka saya tak bisa hanya menyajikan beberapa potongan kalimat sekalipun itu memukau.Itu hanyalah secuil kalimat yang akan lalu begitu saja terbenam status yang baru, demikian seterusnya.Lagian saya ini siapa toh?sebijak-bijak nya kalimat yang saya buat tetap saja paling yang ngelike dapat dihitung jari.


Saya merasa jikalau facebook tak lagi dapat memulihkan dahaga yang melanda saya.Sebagai seorang yang memiliki hobi menulis saya memiliki kerinduan untuk mempersembahkan karya utuh, dalam bentuk buku dan bukan sekedar kepingan puzzle baik dalam bentuk status ataupun sebuah artikel utuh.Saya tak mau hidup dalam dunia maya, jika kehidupan yang nyata ini saja masih fana, betapa fananya kehidupan dunia maya itu.Bahkan sekalipun dunia maya itu dapat menjadi tempat pelarian hingga lapangan sirkus yang dapat menghibur diri, saya tetap akan meninggalkanya untuk saat ini.
Saya ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan realita disekeliling saya dan bukan terhanyut dalam status-status orang yang tak saya kenal, bahkan dalam status mereka yang saya kenal.Demi produktifitas dan kembali menjadi waras dan normal saya pikir saya tak akan pernah membuat akun facebook baru, bahkan hanya untuk masuk ke akun lama pun tidak.Setidaknya itulah yang akan saya lakukan saat ini, selamat tinggal facebook.

HATI-HATI JANGAN TERLENA DENGAN MEDIA SOSIAL!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun