Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(MDK 10) Tak Semua Penjara Memiliki Dinding

10 Februari 2016   16:50 Diperbarui: 10 Februari 2016   17:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

Apa yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata penjara? Macam-macamlah ya, yang jelas apapun yang kita pikirkan soal penjara saya pastikan tak ada yang ingin masuk penjara.Apa lagi bercita-cita masuk penjara, beuhhh kalau ada orang bercita cita ingin masuk penjara saya pikir orang itu memiliki jalan pikiran yang lebih kusut dari benang kusut,atau mungkin orang itu bukan berasal dari dunia ini.Mungkin dia berasal dari planet pluto atau penentang kebebasan garis keras.Entahlah..

Di Indonesia sendiri ada beberapa penjara yang cukup terkenal, seperti penjara Nusakambangan, di Bandung ada juga yang namanya penjara Sukamiskin. Saya sering melewati penjara Sukamiskin, namun seindah apapun pelataran dan halaman lapas tersebut saya tak pernah punya keinginan untuk menjadi salah satu penghuni lapas tersebut, kalian mau?haha.Mungkin seperti lagu yang dinyanyikan oleh Panbers yang berjudul Hidup Terkekang; Yah mereka bilang;Biarpun sangkarku terbuat dari emas lebih baik ku hidup dihutan luas.Oh kumau bebas,na..nana..nana...Nah hal itulah yang dirampas, direnggut,dibegal,dicaplok dan dilucuti dari diri kita. Kebebasan! tentu jika kalau kita tinggal disana.

Kebebasan disini bukanlah dalam arti, liberal yang absolute tanpa batas.Dalam konteks manusia yang beradab, tak peduli dibelahan bumi manapun kebebasan itu sendiri pada dasarnya dibatasi oleh hukum, nilai dan norma norma yang berlaku di suatu wilayah.Seperti yang pernah saya dengar dari Mohammad Mahfud MD (mantan Hakim Konstitusi) bahwa hak asasi manusia pun boleh dibatasi demi kepentingan umum yang lebih luas!. Jika kita renungkan sedikit dari sejarah, tampaknya kebebasan ini adalah barang yang mahal. Mahal sekali...

Bebas adalah berdikari, independen, mandiri, lepas, otonom. Membebaskan adalah melepaskan, memerdekakan,mengampuni, meluluskan, melucutkan. Pembebasan adalah amnesti dan pengampunan.

Dari satu kata Bebas, dengan sedikit penambahan awalan dan akhiran saja kita bisa melihat ada take and Give disana.Membebaskan adalah sebuah tindakan yang menuntut kemurahan hati, karena ada belas kasih disana yang di lakukan dengan memberi pengampunan.Membebaskan juga bisa menjadi take, dalam arti kitalah yangg menjadi aktif.Contohnya saja;kita berlari-lari mencoba membebaskan diri dari kejaran para bandit dan teroris.Pada intinya semua nya hanya untuk mencapai satu hal yaitu kebebasan.Kita menggolongkan kebebasan sebagai 'hak' itu sebabnya kita selalu memperjuangkanya.

Coba kita lihat kisah Nelson Mandela yang harus dipenjara berpuluh puluh tahun karena menentang apartheid. Semua itu dilakukanya untuk memperjuangkan kebebasan yang didalamnya juga terdapat persamaan hak dalam menjalani hidup. Secara tak langsung (dalam batasan tertentu) kebebasan juga mencoba menghapus membeda bedakan dalam hal negatif, contoh;orang kulit hitam harus begini sementara orang kulit putih boleh begini. Tak usah jauh-jauh baca saja kisah para pahlawan bangsa Indonesia, semua itu bicara soal mencari kebebasan yang lagi-lagi didalamnya ada pertumpahan darah, pengorbanan, air mata, kehilangan, dan perjuangan yang merenggut banyak hal.

Dalam rezim yang otoriter tak semua masyarakat berani untuk berteriak lantang menyuarakan kebenaran, saya maklum, karena konsekuensinya adalah tinggal dalam jeruji besi. Saya nggak bisa bayangin gimana rasanya, mungkin satu hari saja bisa seperti satu tahun.Oh jangan sampai kita masuk kesana,amit amit lah.Dalam sebuah komentar pada tulisan saya yang berjudul (MdK 9) Jika Ingin Menemukan Cinta Carilah di Rumah bu Indria Salim di kolom komentar ngomong gini " Bang Bo lagi mood berfalsafah .. asyik!". Jujur saya nggak negrti berfalsafah, hanya saja untuk saat ini saya sedang males mikir yang berat berat, lagi pengen mikir hal hal sepele saja hahaha. Ya gitulah. Jadi kita ngomongin lagu aja.

Dalam sebuah kepingan CD bajakan lagi lagi saya kenalan dengan sebuah lagu dari om Kenny Rogers, judulnya Some Prisons Don't Have Walls. Lagunya sih bercerita soal seorang pria yang baru saja ditinggal kekasihnya, tapi relevansinya dalam hidup kita adalah;bahwa entah itu kekasih, orang tua, harta, jabatan, kekayaan dan segala sesuatu yang ada dalam hidup kita tak jarang lepas dari genggaman kita.Artinya bisa pergi, hilang, dirampas orang, dicuri, intinya sih kehilangan. Lagu itu bilang bagaimana hidup tak akan lagi pernah sama saat sesuatu itu hilang dari hidup kita.Kita bisa saja melangkah dijalanan yang sibuk, menonton TV, berolahraga, menonton konser, ketawa ketiwi dengan kawan kawan, untuk sesaat semua aktivitas itu membuat kita lupa akan 'peristiwa dan rasa kehilangan itu' namun setelah itu semua berlalu ingatan ingatan akan kehilangan itu kembali mengambil porsi yang lebih besar dalam otak kita.

Losing you has put my heart in chains. Kehilangan mu menaruh hati ku di dalam rantai. Bener nggak sih terjemahanya? yah gitulah kira kira maksudnya..

Seperti ada borgol yang mengikat pikiran kita pada kehilangan itu. Seperti ada pasung yang mencengkram kita pada kenangan itu, seolah leher kita dirantai seperti anjing Herder dan rasa kehilangan itulah Tuan yang menarik narik kita kemanapun dia mau. Pada titik ini kita sudah terpenjara!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun